Tapi taukah anda, kalau ternyata teknologi seperti itu ternyata malah paling gampang dibobol maling? Ya fakta dari sebuah penelitian yang dilakukan ETH Zurich di Swiss telah membuktikannya.
Prinsipnya sederhana, segala sesuatu yang memancarkan sinyal bisa dicegat, dipangkas atau diperpanjang. Maka, para peneliti ETH Zurich bisa meniru sinyal yang datang dari remote Keyless Entry tersebut yang memungkinkan mereka untuk membuka dan menjalankan mobil.
Apa yang mereka lakukan itu tidak hanya pada satu mobil saja, tapi pada sepuluh model mobil yang berbeda dari delapan merek!
Prinsip kerjanya sangat sederhana. Remote mengirimkan sinyal tingkat rendah dan ketika itu cukup dekat ke mobil, ia memberitahu transmiter sinyal di mobil untuk membuka pintu dan menyalakan mesin.
Mereka hanya butuh sepasang antena, satu untuk remote dan satu lagi didekat mobil, guna memperluas sinyal untuk membuka pintu mobil. Mereka akan menipu sinyal tersebut untuk memerintahkan membuka pintu atau menghidupkan mesin.
Ada dua jenis, pertama menggunakan kabel, yang menghubungkan remote dengan transmisi di dekat mobil. Kedua benar-benar tanpa kabel atau remote.
Nah, untuk biayanya juga berbeda. Bila menggunakan kabel, biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat tersebut hanya Rp 450 ribuan! Tapi kalau menggunakan remote, jauh lebih mahal, yakni sekitar Rp 9 jutaan.
Sebagai gambaran, sekenarionya seperti ini, kita cukup berdiri ditempat parkir dalam jangkauan sinyal remote kita dan remote pemilik mobil (sekitar 8 meter), agar sinyal tersebut bisa berinteraksi dan dimanipulasi.
Atau bisa juga ketika pemilik mobil sedang meletakkan kuncinya diatas meja restoran dekat jendela misalnya, nah, cukup kita dekati dan bisa dilakukan dari luar restoran.
Sehingga, para peneliti tersebut menyarankan para pemilik mobil untuk membuat perlindungan sendiri terhadap remote kunci mobil mereka, atau para produsen untuk menambahkan satu tombol baru pada remote yang berfungsi untuk mengaktifkan dan mematikan remote mobil. (mobil.otomotifnet.com)