Rekondisi Jok Sport, Tampil Baru Dengan Stok Lama

billy - Jumat, 21 Januari 2011 | 09:16 WIB

(billy - )


Jakarta - Jangan buru-buru membuang jok sport lama yang mulai terlihat buluk. Koleksi lama yang kelihatannya sudah layak pensiun itu masih bisa mendongkrak penampilan, kalau ditangani dengan pintar. Problem kain pelapis sobek, busa rusak, parts hilang sampai rangka rusak bisa diatasi kok.

“Ga papa kalau buat gaya doang, buat mobil-mobil racing style. Tapi kalau emang buat balap enggak kepake ya jok tua gitu, expired,” kata Pramanandana, dari Wisesa Motorsport, Haji Nawi, Jaksel.

Rekondisi jok memang bisa jadi pilihan untuk yang pengin memperbarui penampilan kabin dengan budget ekonomis. Harga jok sport baru berkisar antara Rp 7-17 juta, jok seken sekitar Rp 4-10 juta. Sementara rekondisi, hanya perlu Rp 2-3,5 juta. Kabin pun kembali terlihat trendi dan sporty tanpa menguras kantong...

 
GANTI KAIN PELAPIS

Problem jok sport yang paling umum berhubungan dengan kain pelapis. Biasanya lapuk, sobek di pinggiran jok, jahitan lepas, botak atau pudar warnanya.

Yang terakhir tadi terutama di jok dengan pelapis suede, karena gesekan saat diduduki dan umur. Problem seperti ini solusinya mudah, ganti kain pelapis.

“Recaro punya berbagai motif sesuai model dan tahun keluaran jok. Seperti Spectrum untuk mobil retro, tahun 90an ke bawah. Enjoy untuk 90an ke atas atau Artista, untuk 2005 sampai sekarang. Ada juga kain pelapis untuk merek lain seperti Bride atau Sparco,” papar Hendy Wirawan, spesialis interior dari Cabin Leather Seat. “Kain polos banyak, tapi kalau yang motif dan orisinal, lebih susah nyarinya dan mahal,” imbuh Dana.

Selain merek, pilihan kualitas dan harga kain pelapis juga tidak sedikit. Tinggal tentukan saja, mau pakai yang orisinal atau KW. “Kalau bahan asli, di baliknya nempel langsung dengan busa. Kalau KW, ya hanya kain aja,” lanjut Hendy yang berpraktik di Lebak Bulus, Jaksel ini.

 
BUSA DAN LAS RANGKA

Ke­ru­sakan busa pada u­mum­nya ter­jadi ka­rena ke­biasaan yang sa­lah. Agar pe­nge­mudi duduk de­ngan stabil, se­perti di­peluk oleh jok, di pinggiran dudukan ada le­kukan atau tonjolan busa. Ma­salah paling umum, busa di ba­gian ini patah atau jadi rebah. Bia­sanya karena kebiasaan keluar kabin atau duduk yang enggak be­ner.

“Seperti keluar dengan me­nyeret paha dan bokong atau menduduki pinggiran jok,” kata Hendy. Masalah ini bisa diatasi dengan tambalan jok. Dipasangkan busa baru di bagian yang rusak tersebut sesuai model aslinya.

Perbaikan busa juga bisa dilakukan bersamaan saat ngelas rangka jok yang rusak karena umur atau tabrakan. Kerusakan rangka bisa mengubah bentuk jok. Pembongkaran untuk las rangka sekaligus untuk perbaikan jok. “Busa biasanya sambil diganti biar bentuknya kekar lagi,” ujar Dana.

 
GANTI PARTS

Seperti umumnya barang tua, kelengkapan parts juga jadi masalah di jok sport lama. Biasanya parts kecil-kecil yang hilang atau rusak karena terbuat dari plastik atau karet.

Seperti setelan kemiringan jok di samping sandaran punggung atau setelah maju mundur jok yang pecah. Pemutarnya terbuat dari karet, karena umur lama-lama jadi getas dan gampang pecah.

Parts pengganti bagian-bagian tersebut bisa diperoleh dengan harga sekitar Rp 250-350 ribu per piece. Yang lumayan bikin bokek kalau yang rusak bagian langka seperti arm rest.

“Bisa sampai Rp 2 jutaan per buah, soalnya dapetinnya susah,” kata Hendy.

 
INTERIOR MATCHING

Pengguna jok sport biasanya menghadapi masalah paling umum, kabin depan dan belakang enggak matching. Bangku depan diganti dengan jok sport, sementara untuk penumpang di barisan belakang masih memakai bawaan pabrik dengan pembungkus jok dari kain, kulit atau semi kulit. “Jadi refresh penampilan, sekaligus bikin interior matching,” saran Hendy.

Agar interior makin serasi, selain merekondisi jok sport, lapisi jok belakang dengan kain senada jok sport. Tidak harus semuanya diganti atau dilapis bahan Recaro, Bride atau Sparco. Bahan berkarakter sporty tersebut bisa saja dipakai sebagai aksen di bagian tengah, sandaran atau dudukan saja. Simpel tapi serasi. (mobil.otomotifnet.com)