EPROM Bisa Jadi Biang Kerusakan di Spidometer Innova

billy - Senin, 22 November 2010 | 15:38 WIB

EPROM Bisa Jadi Biang Kerusakan di Spidometer Innova (billy - )

OTOMOTINET - EPROM
Lantas bagaimana solusi buat mengatasi masalah ini? Bisa saja Anda membeli peranti panel indikator baru yang biasa dibanderol Rp 4 jutaan. Atau pilihan lain bisa melirik peranti limbahan.

Namun ada juga trik buat mengatasi kendala tadi. “Kalau beli baru mahal, sedangkan kalau beli limbah, belum tentu tahu kondisinya,” kini Wira yang angkat bicara.

Ternyata mengatasi beberapa kendala tadi cukup simpel. Karena membongkar spidometer digital seperti andalan Innova ini juga tidak terlalu ribet. Hanya saja, memang sebaiknya dilakukan profesional yang lebih paham dan teliti.

Biasanya, setiap indikator yang bermasalah akan dibongkar dan dirunut diperiksa satu per satu. Misalnya spidometer, bagian yang dibongkar hanya seputar spidometer. Takometer maupun penunjuk suhu dan bensin tidak diutak-atik.

Sementara itu, ujung masalahnya bisa berasal dari satu chip yang disebut EPROM atau erasable programmable read only memory. Chip berbentuk kotak ini bakal langsung tampak begitu panel indikator dibongkar.

Setelah pengecekan indikator yang rusak dan penggantian EPROM tadi, spidometer perlu dikalibrasi ulang. “Soalnya nilai yang tertanam di chip tadi berbeda buat setiap mobil,” kata pria 32 tahun ini.

Chip pun bisa sama maupun berbeda pada setiap mobil. Misal EPROM Innova sama dengan Altis. Namun nilai yang ditanam di dalamnya berbeda. Contoh, spidometer Innova maksimum sampai 200 km/jam dan Altis 220 km/jam. Prosentase pergerakan jarum jadi berbeda meski chip nya sama.

Begitu juga misalnya indikator bensin, perlu dikalibrasi ulang. Ambil contoh ukuran tangki yang berbeda dan nilai sinyal yang bisa berbeda buat setiap indikator mobil. Kalau tidak disetel, bisa jadi bensin penuh tetapi indikatornya tidak menunjukkan penuh.

Buat pengerjaan reparasi indikator, biasanya tim SACS mematok harga sesuai jumlah kerusakan. Kerusakan satu indikator dibanderol Rp 900 ribu, namun kalau ada indikator lain yang bermasalah, hanya tambah Rp 300 ribu. Misal spidometer mati, kena harga utama. Namun diikuti juga kerusakan takometer, maka reparasi takometer dibanderol harga berikutnya.

Penulis/Foto: Manut / Dolok