Biaya Ganti Kampas Rem Dan Tongkat Persneling Innova, Mahal?

Editor - Senin, 18 Januari 2010 | 07:38 WIB

Biaya Ganti Kampas Rem Dan Tongkat Persneling Innova, Mahal? (Editor - )

OTOMOTIFNET Komponen yang satu ini sudah pasti masuk kategori barang fast moving. Akan tetapi, kalau Anda memelihara Innova dengan ‘jenis kelamin’ otomatis, kampasnya bisa lebih cepat habis.

Pada beberapa kejadian, ada keluhan mengenai kotornya pelek Innova yang bertransmisi matik. “Entah pemiliknya pakai kampas asli atau tidak, tetapi begitu keluhannya,” imbuh Agung, sapaan karibnya.

Buat pemilik Innova matik, memang disarankan pakai kampas depan orisinal yang dilego Rp 632 ribu sepasang. Jangan beli yang aspal, ya. Maksudnya,  pakai merek asli tetapi harganya menggiurkan karena lebih murah.

Lebih baik memilih komponen aftermarket yang bisa dipertanggungjawabkan. “Ada dua merek aftermarket, misalnya TRW dan Bendix,” lanjut pria 45 tahun ini.

Kedua merek aftermarket itu dilego di bawah Rp 300 ribu. TRW Rp 225 ribu dan Bendix Rp 275 ribu. Bahan TRW tak jauh beda dengan yang asli. Sedangkan Bendix ketika diraba lebih kasar dan tampak mengandung lebih banyak logam.

Tongkat Perseneling

Pernah merasa aneh dengan tongkat persneling? Biasanya ditandai dengan gejala tongkat ini bakal terasa agak longgar. Artinya memang ada komponen yang mulai apkir.

Tongkat persneling manual Toyota Kijang Innova relatif berbeda dengan mobil lain. Misalnya dengan Kijang kapsul dan kotak yang langsung nyemplung ke transmisi. Kalau oblak, bisa karena plastik di bagian bawah tuas yang mulai aus.

Nah, pada Innova, tongkat persnelingnya secara sekilas mirip dengan Kijang lawas. Di bagian bawahnya juga ada plastik yang biasa aus. Sayangnya, bukan plastik ini yang kalah duluan. “Tetapi yang rusak adalah karet sambungan di tengah tongkat,” sambung Agung.

Jika dicermati lebih lanjut, memang ada karet di tengah tongkat, menyambungkan bagian atas dan bawah. Karet itu bisa pecah dan bikin oblak.

Tak bisa ganti karet, solusinya hanya bisa ganti tongkat yang cukup mahal, mencapai Rp 947 ribu.

Bisa saja sih dimatikan dengan las atau diganjal besi. Oblak langsung hilang. Sayang, konsekuensinya jadi tak bisa meredam getaran.

Penulis/Foto: Manut / F.Yosi