Kenapa Engine Mounting Rusak, Lalu Bagaimana Cara Menggantinya?

Editor - Kamis, 14 Januari 2010 | 17:21 WIB

Kenapa Engine Mounting Rusak, Bagaimana Menggantinya? (Editor - )

OTOMOTIFNET - Boleh dibilang, engine mounting tergolong komponen slow moving. Memang sangat jarang penggantian pegangan mesin ke sasis ini.

Tetapi, seiring pemakaian, tak jarang engine mounting perlu diganti. Tentunya, tak semuanya minta tukar baru, jika diperhatikan penggantiannya seolah mempunyai giliran tersendiri.

SEJAJAR ATAU MELINTANG

Banyak tugas yang diterima pegangan mesin ini. Mulai dari menyangga dapur pacu, juga menahan getaran yang timbul saat mesin sudah dinyalakan.

Belum lagi, pada mobil dengan tarikan depan alias front wheel drive, beban tambahan pun ada lagi, karena girboks pun ditahan oleh dudukan mesin yang sama. Meski, pada mobil tarikan depan ini, ada empat buah engine mounting yang digunakan, sementara tarikan belakang, biasanya hanya dua.

“Sebenarnya bisa diketahui mana yang diganti terlebih dulu,” terang Ade Rahmat, dari bengkel OSS di Jln Panjang, Kebon Jeruk, Jakbar. Jadi, semuanya itu tergantung beban yang diterima engine mounting.

Misal, ketika pada mesin tarikan belakang alias dengan posisi mesin sejajar, akan terlihat beban yang mana yang lebih berat diterima dudukan mesin. Bisa dilihat dari posisi intake, throttle body, hingga alternator dan kompresor AC.

Jadi, sebelum mengganti engine mounting ini, bisa dilihat dulu posisi sebelah mana yang banyak bebannya. Terutama bagi calon pembeli mobil bekas, cek harganya dan siapkan uangnya, bukan?

Selain itu ada lagi hal lain penentu engine mounting bisa lebih cepat minta tukar dibandingkan yang lainnya. Ambil contoh seperti pada Suzuki Katana, umumnya engine mounting sebelah kiri lebih cepat diganti. Bahkan bisa dua kali lebih cepat dibandingkan yang sebelah kanan.

Pasalnya, selain terdapat kompresor AC juga ada pompa power steering di kiri. Lantas, hal lain panas dari pipa exhaust alias knalpot pun bisa membuat karet peredamnya lebih dulu getas ketimbang engine mounting di sebelah kanan yang relatif lebih dingin.

Sementara pada mobil berpenggerak roda depan, ada empat buah engine mounting umumnya dipakai. Selain di kiri dan kanan yang terikat pada sasis, juga dua lagi yang terpasang pada cross member di kolong ruang mesin.

Nah, yang mana yang biasanya minta jatah duluan diganti? “Beban yang diterima engine mounting yang terberat ada di bagian kiri dan kanan,” tutur Ade.

Jadi, dibandingkan engine mounting di kolong yang memegang bagian depan dan belakang, engine mounting sebelah kiri dan kanan yang kerap diganti duluan.

Sebab, beban yang diterimanya lebih berat. Selain menahan mesin dan girboks, juga menahan pelintiran yang merupakan efek dari putaran roda kala mobil berakselerasi, maupun kala direm atau deselerasi menggunakan engine brake pun memberi beban pada engine mountingnya.

Penulis/Foto: Ben / Reza