Miniatur Mobil Handmade, Kreasi dari Barang Bekas

billy - Minggu, 1 April 2012 | 10:15 WIB

(billy - )


 Enggar, menyulap benda yang dianggap sampah jadi koleksi menarik
Ini salah satu bukti kolaborasi seni dan konsep recycle. Adalah Samuel Enggar Sudrajat, yang membuat miniatur mobil, lokomotif bahkan pesawat terbang dari barang bekas. Benda-benda yang bagi kebanyakan orang dianggap sebagai sampah dan tidak berguna, disulap jadi koleksi cantik.

PRAKARYA SEKOLAH

Kreasi Enggar sangat realistis. Ia membangun miniatur mobil skala 1:22 dan 1:28, sangat mirip dengan aslinya. Tak hanya bentuk, tapi komplet sampai pernik aksesorinya. Seperti jip Taft GT yang lengkap dengan winch, bemper ARB, roof rack bahkan ban kembang kasar. Ia juga bisa membuat miniatur yang bagian dalamnya terisi mesin radio control (RC).

“Skalanya saya pakai 1:22. Mirip skala mainan die cast itu lo. Ada juga skala yang lebih besar dari itu,” buka ayah dua putra yang memang doyan menggambar dan bermain RC ini.

Jip mini, tapi semua perantinya komplet dan detail, Jet darat tim Ferrari pun bisa dibikin miniaturnya
Koleksi Enggar cukup variatif. Dari truk Reo yang merupakan kreasi pertamanya, Jeep Willys, Toyota Land Cruiser FJ 40, Land Rover, Toyota Starlet. Ada pula miniatur truk Fuso yang pintu dan bak belakangnya bisa dibuka, mobil Batman, lokomotif, sampai tank tempur lengkap dengan sosok tentara dan persenjataannya.

Menariknya, miniatur tersebut merupakan produk daur ulang. Enggar membuatnya dari bekas wadah compact disc (CD), tutup botol air mineral, karet spon, kawat dan sebagainya. Alatnya pun sederhana, hanya perlu gunting, cutter, korek api gas dan lem. Pria asal Sampangan, Semarang ini memulai hobinya beberapa bulan lalu, dari prakarya sekolah untuk anaknya.

“Setelah membuat prakarya anak saya, lantas saya coba-coba membuat miniatur mobil. Seingat saya, saya baru memulainya sekitar bulan November 2011,” urai Enggar yang juga berprofesi sebagai pemain bas pada band classic rock ini.

Mobil batman dari kotak CD bekas (kanan)
Detail dari mobil biasanya diperoleh dari internet. Wadah CD dari plastik dipotong sesuai bentuk mobil. Detil lekukan, diperoleh dengan pemanasan dengan pakai korek gas. Ban dari spon hitam, ditempel melapisi tutup air mineral sebagai pelek.  Pola alur ban dibuat dengan kawat yang sebelumnya dipanasi. Detail pelek, misalnya palang pelek racing, dibuat dari wadah CD juga. Finishingnya, pengecatan dengan dikuas atau cat semprot.

Untuk 1:22 dibanderol sekitar Rp 150-200 ribu. Bila lengkap dengan mesin RC elektrik, harganya berkisar Rp 300 ribu. “Sebetulnya harga itu awalnya bukan saya yang tentukan tapi teman-teman. Mereka yang membantu memberikan harga juga mendapatkan order dengan mengupload di dunia maya. Untuk proses pembuatan bila tak sibuk 2 hari kelar kok,” ungkap lulusan sekolah perhotelan ini.

Saat ini Enggar belum berencana memproduksi dalam skala besar. Pelanggannya dari SMK yang tertarik untuk kerja praktek di rumahnya sampai tim slalom. Tim asal Jakarta tersebut memesan miniatur Honda Jazz RS lengkap dengan corak cutting stickernya. Barang bekas, di tangan yang kreatif, bisa jadi koleksi berharga.
(mobil.otomotifnet.com)