Pertumbuhan ekonomi domestik dapat diindikasikan dari meningkatnya permintaan terhadap kendaraan komersial, mulai jenis pikap sampai truk. Hal ini pun ditegaskan Edy Jusuf Oekasah, Division Head Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), agen pemegang merek (APM) Isuzu Elf.
"Demand yang terbilang tinggi untuk kendaraan komersial, tentunya harus didukung dengan ketersediaan suku cadang yang berkualitas," urai Edy sembari membilang kenaikan kendaraan jenis light truck Isuzu meningkat dari 83 ribu (2010) menjadi hampir 99 ribu di 2011 lalu.
Guna meningkatkan layanan purnajualnya, tiap pengagen resmi truk di Tanah Air juga menawarkan komponen suku cadang versi lokal. Meski kelas harganya berbeda lantaran lebih terjangkau, namun diklaim tetap berkualitas karena mengacu pada standar tiap pabrikan merek truk tersebut.
FAST MOVING
IAMI sendiri sudah memroduksi spare parts versi lokal sejak 2009, dengan label Isuzu Astra Domestic Genuine (IADG). Pemain lain seperti Hino juga tawarkan suku cadang domestik, HMSI Original Parts (HOP). Menurut Irwan D Sutanto, Executive Officer Marketing PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), pemenuhan akan genuine local ini karena permintaan yang tinggi dari konsumen. "Sementara kalau harus memakai genuine part dari Jepang harganya terbilang mahal," tambah Irwan.
Kopling set untuk truk masuk kategori fast moving dan sudah tersedia versi lokalnya, Komponen air filter yang cukup sering diganti umumnya punya kandungan local content hingga 75%
Peningkatan layanan aftersales dengan menyediakan komponen suku cadang lokal, juga telah dilakoni PT Toyota-Astra Motor (TAM) selaku produsen truk Dyna sejak tahun 2002. Sementara pemain lama, Mitsubishi Fuso Colt Diesel yang tersohor dengan si kepala kuning, sudah menyediakan spare parts dengan local content sejak tahun '80 an.
Umumnya tiap APM truk lebih memfokuskan pada penyediaan komponen suku cadang berumur singkat (fast moving). "Karena durasi pergantian untuk spare parts jenis ini lebih tinggi, dan Toyota menyediakan komponen tipe ARPI dengan selisih 30% lebih terjangkau ketimbang versi Toyota genuine parts," kata Rouli Sijabat, PR Manager TAM.
Efek domino yang diterima oleh pihak APM dengan adanya suku cadang fast moving versi lokal ini, tentunya berdampak sangat positif. "Truk kepala kuning sampai saat ini masih sangat laris, karena konsumen dimudahkan dengan tersedianya beragam alternatif suku cadang pengganti yang mudah didapat di pasaran umum, termasuk suku cadang versi lokal," yakin Acep Suwondo, Section Head Product Planning MFTBC Section PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), APM truk Mitsubishi Fuso Colt Diesel.
Namun ada sedikit perbedaan untuk suku cadang fast moving, pada truk dan kendaraan kategori passanger car. Seperti kopling set yang masuk kategori slow moving di mobil penumpang, sementara pada truk tergolong fast moving.
Begitu pula dengan komponen kaki-kaki seperti bushing shackle, joint arm, tie-rod end, sokbreker dan per daun, termasuk kategori fast moving pada kendaraan jenis komersial ini.
Secara kualitas, Menurut Irwan, setara dengan versi asli Jepang. Karena proses pembuatannya juga mengacu pada komponen asli dari Jepang. Lantas kenapa harganya bisa lebih murah? Lantaran tidak memerlukan biaya transportasi besar dan tak dipungut pajak bea masuk.
Selain itu, penyebab komponen genuine parts versi impor lebih mahal, lantaran umumnya didesain untuk pemakaian kendaraan di negara yang memiliki 4 musim. Sehingga untuk memproduksi komponen tersebut butuh budget lebih tinggi, ketimbang lokal parts yang memang didesain menyesuaikan dengan kondisi iklim di Tanah Air yang hanya punya dua musim.
"Kalau dikalkulasi harganya bisa lebih murah hingga 40-50 persen dari yang asli. Tapi secara kualitas setara,” lanjut Irwan. Bahkan Acep menyebut jika banderol komponen impor dengan versi lokasl, selisihnya bisa mencapai 100%. (mobil.otomotifnet.com)
"Demand yang terbilang tinggi untuk kendaraan komersial, tentunya harus didukung dengan ketersediaan suku cadang yang berkualitas," urai Edy sembari membilang kenaikan kendaraan jenis light truck Isuzu meningkat dari 83 ribu (2010) menjadi hampir 99 ribu di 2011 lalu.
Guna meningkatkan layanan purnajualnya, tiap pengagen resmi truk di Tanah Air juga menawarkan komponen suku cadang versi lokal. Meski kelas harganya berbeda lantaran lebih terjangkau, namun diklaim tetap berkualitas karena mengacu pada standar tiap pabrikan merek truk tersebut.
FAST MOVING
IAMI sendiri sudah memroduksi spare parts versi lokal sejak 2009, dengan label Isuzu Astra Domestic Genuine (IADG). Pemain lain seperti Hino juga tawarkan suku cadang domestik, HMSI Original Parts (HOP). Menurut Irwan D Sutanto, Executive Officer Marketing PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), pemenuhan akan genuine local ini karena permintaan yang tinggi dari konsumen. "Sementara kalau harus memakai genuine part dari Jepang harganya terbilang mahal," tambah Irwan.
Kopling set untuk truk masuk kategori fast moving dan sudah tersedia versi lokalnya, Komponen air filter yang cukup sering diganti umumnya punya kandungan local content hingga 75%
Umumnya tiap APM truk lebih memfokuskan pada penyediaan komponen suku cadang berumur singkat (fast moving). "Karena durasi pergantian untuk spare parts jenis ini lebih tinggi, dan Toyota menyediakan komponen tipe ARPI dengan selisih 30% lebih terjangkau ketimbang versi Toyota genuine parts," kata Rouli Sijabat, PR Manager TAM.
Efek domino yang diterima oleh pihak APM dengan adanya suku cadang fast moving versi lokal ini, tentunya berdampak sangat positif. "Truk kepala kuning sampai saat ini masih sangat laris, karena konsumen dimudahkan dengan tersedianya beragam alternatif suku cadang pengganti yang mudah didapat di pasaran umum, termasuk suku cadang versi lokal," yakin Acep Suwondo, Section Head Product Planning MFTBC Section PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), APM truk Mitsubishi Fuso Colt Diesel.
Namun ada sedikit perbedaan untuk suku cadang fast moving, pada truk dan kendaraan kategori passanger car. Seperti kopling set yang masuk kategori slow moving di mobil penumpang, sementara pada truk tergolong fast moving.
Begitu pula dengan komponen kaki-kaki seperti bushing shackle, joint arm, tie-rod end, sokbreker dan per daun, termasuk kategori fast moving pada kendaraan jenis komersial ini.
Secara kualitas, Menurut Irwan, setara dengan versi asli Jepang. Karena proses pembuatannya juga mengacu pada komponen asli dari Jepang. Lantas kenapa harganya bisa lebih murah? Lantaran tidak memerlukan biaya transportasi besar dan tak dipungut pajak bea masuk.
Selain itu, penyebab komponen genuine parts versi impor lebih mahal, lantaran umumnya didesain untuk pemakaian kendaraan di negara yang memiliki 4 musim. Sehingga untuk memproduksi komponen tersebut butuh budget lebih tinggi, ketimbang lokal parts yang memang didesain menyesuaikan dengan kondisi iklim di Tanah Air yang hanya punya dua musim.
"Kalau dikalkulasi harganya bisa lebih murah hingga 40-50 persen dari yang asli. Tapi secara kualitas setara,” lanjut Irwan. Bahkan Acep menyebut jika banderol komponen impor dengan versi lokasl, selisihnya bisa mencapai 100%. (mobil.otomotifnet.com)