Tahun 2003 lalu, tercatat penurunan tajam terjadi sebanyak 1,6% aktifitas mobil pribadi di jalan raya. Serta 1% pada ukuran jalanan di kawasan pedesaan yang diukur dari setiap mil perjalanan.
Penelitian Polk melaporkan, fenomena tersebut disebabkan oleh kondisi ekonomi dan tinggi nya harga bensin. Perkembangan lainnya juga mengemukakan bahwa rata-rata kepemilikan kendaraan berjangka waktu 71 bulan (sekitar 6 tahun) bahkan bisa lebih.
Lama waktunya tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti pembatasan kredit, pasaran lapangan kerja yang tersendat, serta banyaknya angka pengangguran. Hal tersebut membuat konsumen menyimpan kendaraan dalam jangka waktu lama untuk menekan biaya pengeluaran bulanan serta mengukuhkan siklus kepemilikan.
Selain itu, adanya riset dari macam-macam agen otomotif juga memberikan fakta tambahan yang berbeda. Data mereka berbicara soal kenaikan signifikan untuk daya tahan kendaraan berjenis mobil pribadi serta truk.
Hal tersebut sempat berdampak pada penjualan mobil baru serta tenaga kerja di showroom. Namun sekarang eranya sudah berubah dan menggiatkan kembali industri otomotif Amerika di Detroit.
Bagaimana dengan kondisi di Indonesia saat ini? Apalagi mulai April nanti pemerintah berencana untuk menaikkan harga BBM subsidi. Bila efeknya sama dengan di Amerika, kita benar-benar bisa merindukan jalan raya yang sepi. (mobil.otomotifnet.com)