Honda: ECU Tunggal Bukan Buat Pabrikan

billy - Jumat, 30 November 2012 | 06:54 WIB

Honda : ECU Tunggal Bukan Buat Pabrikan (billy - )

Aspar
Honda : ECU Tunggal Bukan Buat Pabrikan

Sistem elektronik di MotoGP lebih kompleks dari mobil F1 karena gerakan badan pembalap memberikan reaksi berbeda ke sensor sistem elektronik, apalagi saat masuk tikungan. Belum lagi dengan pembatasan usia 6 mesin per musim balap dan jatah 21 liter bensin per seri.


Sehingga insinyur tim MotoGP memeras otak agar setiap tetes bensin tak ada yang terbuang percuma agar motor bisa finish. Setiap bagian yang bergerak di motor bisa dipantau secara online oleh kru di paddock, tentu bukan perkara murah membangun sistem komputer canggih ini.

Wajar budget tim pun tersedot di sini, belum lagi gosipnya ahli ahli elektronik digaji paling mahal dibanding anggota kru lain. Rencana Dorna untuk menekan pengeluaran tim, terutama budget riset, dengan melakukan serangkaian regulasi pembatasan apalagi menjelang tahun 2014 yang akan menjadi babak baru MotoGP.

Dengan kembalinya format 1.000 cc dengan maksimal 4 silinder dan piston 81 mm, lalu muncul rumor akan mulai dipakai ECU tunggal buatan Magneti Marelli untuk musim 2013 dan selanjutnya pembatasan putaran mesin untuk 2014.

Sejauh ini Dorna sudah melakukan pembicaraan intens dengan Magneti Marelli, firma Italia yang spesialis membuat sistem elektronik balap. “Kami mempertimbangkan ini akan menjadi perangkat keras dan lunak yang sama buat semua tim, jadi ini belum final. Seperti ECU Moto3 yang memungkinkan mekanik mengkalibrasi dan tuning berdasarkan parameter yang ada, tapi mereka tidak bisa menulis ulang sistem piranti lunaknya,” kata Corrado Cecchinelli, Direktur Teknologi MotoGP.

Berkaca dengan suksesnya ECU tunggal buatan DellOrto di kelas Moto3 yang diikuti 4 pembuat mesin berbeda, nampaknya Dorna percaya rencana penghematan besar ini akan sukses. Apalagi balap F1 sudah lebih dulu menerapkan sistem serupa sejak 2008.

Apalagi jika ECU tunggal plus software untuk MotoGP ini akan diberikan secara gratis ke semua tim sehingga diharapkan persaingan bisa merata terutama jarak yang jauh antara tim pabrikan dan satelit melawan motor CRT. Tapi sejauh ini Honda yang paling keras menolak tawaran Dorna ini.

Aspar
Honda : ECU Tunggal Bukan Buat Pabrikan

“Aturan ECU tunggal itu hanya akan menguntungkan tim CRT yang punya budget terbatas untuk mengembangkan sistem elektronik sendiri, buat tim pabrikan akan lebih masuk akal memakai sistem ECU yang sudah ada saat ini,” kata Shuhei Nakamoto, bos HRC yang ditemui langsung di paddock Sepang saat GP Malaysia 2012.

Lebih jauh Nakamoto menyebutkan alih-alih menekan budget karena tim pabrikan, satelit dan CRT memakai ECU yang setara, maka yang terjadi insiyur tim pabrikan akan belajar ulang untuk memahami sistem kerja piranti keras dan lunak yang diwajibkan Dorna. Peralihan ini tak murah dan mudah dilakukan karena sekian tahun sudah terbiasa memakai sistem yang sudah familiar.

Nakamoto mengambil pengalaman dari Honda F1 saat di 2008 diharuskan memakai ECU tunggal, meski ada perbedaan mendasar karena di F1 masih ada celah untuk mengembangkan bagian dari software secara mandiri. Sedang di MotoGP nantinya akan terdiri satu paket komplit dari software, data logger, kabel, sensor sampai ECU.

Aturan tegas melarang tim memodifikasi software atau cara kerja sensor ini sehingga mekanik akan dibatasi oprek mapping pengapian, bahan bakar dan sistem kontrol traksi saja. Secara sekilas penolakan Nakamoto dan HRC ini lebih karena pemakaian piranti Magneti Marelli yang lebih dulu dipakai oleh tim Ducati dan Yamaha sejak masuk program MotoGP di 2003.

Sedangkan Honda memilih mengembangkan sistem sendiri dengan dukungan vendor internal, bahkan 2 tahun lalu merekrut insinyur spesialis sistem elektronik jebolan tim Honda F1 yang bubar. Hasilnya RC212V dengan sistem algoritma ala robot Asimo yang luar biasa kencang, lincah plus tak khawatir habis bensin bisa mendominasi MotoGP musim 2011.

Beralih ke sesuatu yang baru di saat sistem yang ada sudah berjalan sempurna tentu menjadi kerugian buat Honda secara investasi finansial dan sumber daya manusia. Sehingga Nakamoto memilih opsi ECU tunggal canggih Magneti Marelli untuk tim CRT saja. Bahkan rumor lain, kubu sayap tunggal lebih memilih opsi era ban bebas ketimbang ECU tunggal untuk mengembalikan pamor MotoGP. Bagaimana menurut Anda?. (otosport.co.id)