Untuk menilai siapa yang benar siapa yang salah dalam kasus tersebut memang agak sulit. Mengingat banyak yang menilai bahwa Marquez tidak bersalah, melainkan ini adalah murni insiden dalam balapan yang bisa terjadi pada siapa saja.
Namun jika dinilai dari sisi safety, banyak yang mengacungkan telunjuk pada Marquez jika harus menunjuk siapa yang bersalah. Sebab Marquez kembali ke racing line tanpa mempertimbangkan kemungkinan ada pembalap yang bakal menyusul dari dalam. Kondisi ini sama saja dengan menutup jalur balap pembalap lain dan itu terjadi pada Pol Espargaro.
Terlihat dengan jelas Marquez menutup jalurnya begitu saja dan membuat Espargaro terjatuh. Sangat wajar jika tim Pons 40 HP Tuenti ingin mengajukan banding karena merasa pembalap mereka dirugikan. Apalagi Espargaro juga sedang bertarung untuk meraih titel juara dunia Moto2 dengan Marquez sebelum insiden tersebut terjadi.
“Saya juga tidak tahu persis siapa yang bersalah dalam kasus ini. Kejadiannya mirip-mirip dengan ketika Jorge Lorenzo menyusul saya, dan memang ada celah untuk itu. Saya juga tidak tahu jika Lorenzo ada di belakang, tapi saya tidak bisa begitu saja dong kembali ke jalur balap seperti tidak ada orang yang bakal menyusul,” ujar Dani Pedrosa memberikan pendapatnya.
“Jadi harusnya Marquez juga lebih berhati-hati jika ia membuka celah bagi pembalap lain untuk menyusul maka ia tidak bisa kembali ke jalur balap begitu saja. Harus memperhitungkan kemungkinan pembalap lain yang bakal menyusulnya dengan cepat,” saran Pedrosa.
Espargaro pun tidak bersalah dalam hal ini, sebab saat membelok tersebut ia tidak lagi memperhatikan keberadaan Marquez, karena menganggap ia sudah berada di jalur sebelah dalam. Namun tiba-tiba Marquez terlihat berupaya menutup jalur di depannya, dan terjadilah insiden tersebut. Kasus ini masih menarik, sebab pihak Espargaro ingin ada keadilan baginya. Kita tunggu saja hasilnya nanti! (otosport.co.id)