Target untuk mencetak poin pun belum bisa terpenuhi, setidaknya jadi tim papan tengah adalah target yang paling nyata bagi tim tersebut. Apalagi posisi paling tinggi yang bisa mereka amankan saat balapan di dua seri pertama adalah finish di posisi 13 di F1 Australia. Itu pun hanya Jarno Trulli saja yang finish. Sementara di F1 Malaysia hanya Heikki Kovalainen yang finish di tempat ke 15.
“Performa kami memang sangat jauh dari performa terbaik untuk sebuah tim di F1. Namun mobil kami cukup kompetitif jika saja kami mempunyai waktu lebih banyak di akhir pekan. Mobil kami hanya di overlapping 6 mobil terdepan, berarti performa mobil kami tidak terlalu buruk. Kami hanya membutuhkan peningkatan sisi reliabilitas mobil,” jelas Mike Gascoyne, direktur teknis tim Lotus.
Namun kegagalan mereka menggapai target pada 2 seri pertama, patut dimaklumi mengingat tim Lotus sendiri masih membutuhkan reliabilitas mobil yang cukup tinggi. Namun untuk jajaran tim papan tengah, tim Lotus mengangap diri patut diperhitungkan. Setidaknya mereka bisa bersaing untuk memperebutkan poin di 10 besar.
Mampukah mereka mencetak poin pertama di F1 Cina (17/4) mendatang? Kita tunggu pernampilan terbaik mereka. (otosport.co.id)