Di Hadang Kendala, Andra Tampil Maksimal

Editor - Kamis, 15 Juli 2010 | 10:11 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Persaingan di kelas Formula 125 Open Senior (KF2) saat seri ke-2 Asian Karting Open Championship (AKOC) di Kartodromo De Coloane, Makau (11/7)  tak hanya antarpegokart. Namun juga para mekanik andal dari Eropa. Alexandra Asmasoebrata (Andra) yang tetap memakai mekanik dari Indonesia toh masih bisa menduduki podium lima. Sungguh prestasi cukup menggembirakan di tengah persaingan pegokart pria dari Asia dan Eropa.

KALAH MESIN

Pada final kelas utama yang diikuti 33 pegokart (5 pegokart kelas veteran digabung) berjalan seru. Andra yang start dari posisi 7 memilih lebih hati-hati ketimbang harus senggolan dengan para pegokart yang berebut ke depan. Pilihan ini ternyata tepat karena andalan tim Shadaff Alexandra Motorsport ini lolos dari kejadian yang tak diharapkan.

Namun perjuangan Andra tidaklah ringan. Pegokart yang disponsori Pertamina, Telkomsel, Adaro Energy, BRI, Freeport serta Pemda DKI Jakarta ini terus berjuang untuk bisa menaklukan 24 putaran lomba pada sirkuit dengan panjang 1,2 km ini. Dengan skill dan pengalamannya, akhirnya pembalap wanita yang baru ulang tahun ke-22 ini bisa finish kelima.

Berarti target podium yang dicanangkan tercapai. Karena pemenang yang mendapat trofi di kelas ini sampai lima besar. Ini juga berarti lebih baik ketimbang perolehan di seri pertama Carmona, Filipina, 3 minggu sebelumnya dengan finish ke-8.  

 Sebenarnya peluang puteri pasangan mantan pembalap Alex Asmasoebrata dan Sofia Muri Mardiana ini untuk melakukan pencapaian lebih tinggi terbuka. Yakni saat ia berhasil menempati start ketiga hasil kualifikasi. Namun di prefinal yang dilangsungkan untuk 18 putaran,  posisinya melorot 9. Setelah ada 2 pegokart yang terkena hukuman penalti, posisi Andra naik ke -7 untuk start di babak final.

Masih sama dengan yang dialami di Filipina, kendala Andra terletak pada performa mesin KF2-nya. Salah satunya setelan karburator yang tidak tepat mengakibatkan performa gokartnya menurun. Sehingga posisinya dengan mudah diambil pegokart lain. Selain itu, perbandingan gir yang digunakan tidak mendukung untuk putaran rendah. Namun hanya bagus untuk putaran atas. Sehingga setiap kali masuk tikungan tampak lambat dibanding pegokart lain.  

Tapi, Didi  Soekarja selaku chief engineer tim Shadaff Alexandra Motorsport berupaya keras untuk melakukan settingan gokart yang ideal. Hasilnya bisa dilihat dengan srikandi balap Indonesia berhasil mencapai podium kelima. “Saya harus mencari aman dulu, karena perlawan di saat start semua pembalap di tikungan 1 dan 2 saling menyodok dan di situ saling  menumpuk. Saya sempat terdorong yang menjadikan posisi berubah.  Namun demikian saya tetap berusaha untuk tetap di posisi awal,” ujar Andra seusai lomba.

Tentang sirkuitnya sendiri, lanjut Andra sangat menantang dan lebih baik dibanding seri pertama di Carmona, Filipina. Di sini pegokart bisa mengembangkan kemampuan terbaiknya. Tentu saja jika mendapat settingan seperti yang diharapkan.

"Hasil podium lima bagi Andra sangat bagus, mengingat pesaingnya datang dengan mesin pabrikan serta didampingi para mekanik bule yang telah klotokan dengan KF2. Sedang kami tetap mempercayai Didi Soekarja sebagai mekanik terbaik Indonesia," ujar Alex Asmasoebrata, ayah Andra yang ikut mendampingi ke Makau.

Toh, Alex menyadari bahwa KF sebagai mesin gokart relatif baru perlu terus dipelajari. Untuk itu, pihaknya merencanakan untuk mengirim Didi sekolah soal mesin KF ke Eropa dalam waktu dekat. Disadari bahwa tuner asal Eropa lebih menguasai dibanding mekanik lokal.

Jangan heran bila tim Sean GP dengan pegokart Sean Gelael membawa serta beberapa mekanik dari Eropa. Kabarnya, Sean GP memakai sasis, mesin dan  karburator sama dengan seperti tim pabrikan Tony Kart. Juga Sean dilatih fisik secara khusus oleh Dennis van Rhee dari Belanda. Dennis pula yang sebelumnya pernah menangani fisik pembalap Rio Haryanto. Jangan kaget jika Sean Gelael meninggalkan Andra hingga 8 detik.

DOMINASI INDONESIA

Yang menggembirakan, posisi 10 besar didominasi para pegokart Indonesia dengan Sean Gelael sebagai peraih podium utama. Yakni ada nama Silvano Christian (3), Andra (5), Moh. Syarif Rahardjo (6), Aldi Rizky Agustian (9) dan Clio Clarissa Tjonnadi (12)."Ini tentu sangat menggembirakan. Karena nama Indonesia yang kemudian terangkat di ajang internasional," ujar Ricardo Gelael, ayah Sean.

Tentang Sean GP merekrut pegokart Italia Edward Cheever, putera mantan pembalap F1 Eddie Cheever untuk bergabung tim semata-mata untuk sparing partner dengan Sean. Dalam bahasa sederhana diharapkan Sean bisa mencuri ilmu dari Edward. Sementara Edward juga bersedia untuk menstranfer ilmu gokart kepada Sean yang tengah menggembleng diri.

Lebih menggembirakan, karena di kelas Formula 125 Junior Open, posisi tiga besar dikuasai pegokart Merah Putih yakni secara berurutan Andersen Martono, Darma Mangkuluhur serta Yasuo Senna Iriawan. Keberhasilan ini tentu memunculkan harapan baru bahwa Indonesia kini menjadi gudang para pegokart andal.

Hasil lomba    
Formula 125 Senior Open    
1. sean Gelael Indonesia 19.24,369
2. Weiron Tan Malaysia 19.26,528
3. Silvano christian Indonesia 19.27,966
4. Edward Chever Italia 19.28,460
5. Alexandra Asmasoebrata Indonesia 19.34,104
Formula 125 Junior Open    
1. Andersen Martono Indonesia 14.54,489
2. Darma MH Indonesia 14.55,065
3. Y.Senna Irawan Indonesia 14.55,598
4. Christian Villineuve Filipina 14.57,597
5. Supanut Suwankham Thailand 14.58,151
Mini ROK    
1. Daim Bin Hishamudin Malaysia 13.58,781
2. Maximilian Singapura 14.04,171
3. Christian Gaddi Filipina 14.08,791
..........    
6. Andi Tangguh Farid Faqih Indonesia 14.17,435