Tim Indonesia di Balap Asia 2010 Incar Supersport Ketimbang Underbone

Editor - Jumat, 29 Januari 2010 | 08:27 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Pendulum tim Indonesia di ajang Asian Road Racing Championship (ARRC) 2010 berubah. Jika sebelumnya banyak berkonsentrasi di kelas bebek (underbone), kini di kelas supersport 600 cc. Dibuktikan dengan lebih banyak pembalap yang akan dikirim di kelas itu. Pembalap underbone pun bukan yang terbaik se-Indonesia. Mampukah pembalap Merah Putih merebut singgasana dari Malaysia?

PELUANG JUARA
Tim Ash Yamaha Indonesia (AYI) tampak paling serius. Pembalap senior Hendriansyah dan M. Dwi Satria memperkuat tim yang tahun ini berkongsi dengan Yamaha itu. "Kami menargetkan Hendri (Hendriansyah) sebagai juara. Sedang untuk Satria punya skill bagus, tapi perlu pengalaman sedikit lagi. Ini tahun pembuktian buatnya," ujar Edy Saputra, manajer tim AYI.

Alasan menjagokan Hendriansyah, mengingat sudah konsentrasi penuh di supersports pada 2 tahun terakhir (baca boks). "Hendri punya peluang besar juara, asal support penuh pabrikan dan tim. Tinggal me-manage mental saja," lanjut Edy.

Kalau AYI baru kali pertama, tim Petronas Sprinta Yamaha Indonesia (PSYI) kini sudah tahun ketiga bertarung di ajang ARRC. Namun dengan formasi berbeda. Kalau sebelumnya mengandalkan Harlan Fadillah dan Sudharmono, kini Harlan digantikan dengan M. Fadli. "Kami memilih Fadli karena yang bersangkutan memiliki kemauan kuat untuk menjadi yang terbaik di supersports. Harapannya, bisa cepat beradaptasi memakai motor Yamaha," kata Benny Djati Utomo, bos tim PSYI.

Mengingat tahun pertama,. Benny tak menargetkan muluk-muluk kepada Fadli. Sebelumnya, Fadli merupakan salah satu penguasa kelas underbone. Pernah menjadi juara umum Indoprix IP1 dan IP2 tahun 2007. Pemuda Cibinong ini sebelumnya memperkuat tim Suzuki AHRS milik mantan pembalap Asep Hendro.

Untuk tim underbone, lanjut Benny, masih tentatif. Terutama menyangkut sponsorship. Apalagi dari 6 seri ARRC yang akan mulai diputar April mendatang itu di 3 sirkuit yakni India, Jepang dan Cina, kurang cocok buat balap underbone. Belum lagi secara promosi, tidak kena sasaran. Toh, jika ada sponsor, pihaknya menyiapkan Denny Triyugo dan Hokky Krisdianto. Denny merupakan runner up tahun lalu di bawah Mohd Affendi Rosli (Malaysia).

Akan halnya U Mild U Bikers Indonesia Racing Team kali ini hanya menyiapkan 3 pembalap. Yakni Florianus Roy (Yogyakarta), Anggi Permana (Garut) serta Adam Said (Batam). Dua nama pertama yang ikut memperkuat tim tahun lalu, sedang Adam pendatang baru.

Menurut Ahmad Nasyirudin, brand manager U Mild, sengaja menciutkan pembalap agar lebih fokus. "Sebelum berangkat, kami akan memasukkan ketiganya mengikuti trainning camp yang dilangsungkan di Pondok Cabe dan Sirkuit Sentul," ujar Nasyir.

Di Pondok Cabe, dengan instruktur dari IMI Racing Academy Motocross dilatih menggeber motocross untuk melatih handling. Sedang lanjut Nasyir, latihan teknik di Sentul guna menyesuaian trek. "Trainning camp akan dilakukan akhir Februari hingga Maret atau sebulan sebelum event pertama. Insya Allah, hasilnya lebih bagus dibanding tahun lalu," kata Nasyir.

Seperti diketahui, tahun lalu tim U Mild menempatkan Florianus Roy di peringkat 5 klasemen akhir. Lebih baik dibanding 2008 dengan peringkat 7. Meski begitu, Nasyir mengaku belum cukup puas. Tahun lalu, tim disokong produsen rokok ini diperkuat 6 pembalap yakni Florianus, Anggi, Fitriansyah Kete, Sigit PD, Rain Doni dan M. Raka.

Melihat komposisi pembalap yang notabene membela nama Indonesia, memang bukan yang terbaik. Apalagi jika Hokky Krisdianto dan Denny Triyugo tidak bisa berlaga karena ketiadaan sponsor. Jika begitu, ini akan menjadi tantangan berat bagi skuad yang akan berlaga di ajang balap Asia itu. Kita tunggu saja.

Penulis/Foto: Bud / F.Yosi, Reza