Hal ini ditanggapi President Director Bajaj Auto Indonesia, Tomotaka Ishikawa yang menyatakan produk Bajaj merupakan motor berkualitas baik dengan value for money tinggi. “Saat ini belum ada rencana membuat motor injeksi,” pungkasnya saat ditemui pada Kamis (8/12).
Vice President Director BAI, Dinesh Kulkarni menimpali, "Bajaj selalu memberi produk yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan, dan saat ini kami merasa Pulsar sudah irit dan bertenaga meski belum menggunakan sistem injeksi," jelasnya.
Dirinya menambahkan untuk merombak sistem karburator ke injeksi akan membutuhkan biaya development yang besar sehingga membuat harga produk Bajaj nanti tak lagi ekonomis.
Saat disinggung soal standar emisi Euro-3 yang akan diberlakukan nanti Dinesh menyatakan semua produk Bajaj siap diuji. “Produk kami pasti lolos uji emisi karena teknologi yang disematkan cukup canggih, seperti DTS-I dan Exhaust Tec," katanya.
Sebelumnya Bajaj sempat merilis varian injeksi di negeri asalnya India dengan lini flag ship mereka, Pulsar 220 DTS-Fi yang beredar pada 2007 hingga 2009 silam. Namun entah alasan apa, versi injeksi tersebut tewas dan kini diganti dengan sistem karburator yang bernama Pulsar 220 DTS-i. (motorplus-online.com)