Enggak percaya, ayo kita tanya para jawara Jagoan Irit Revo seri Medan yang baru saja diselenggarakan hari Minggu (12/6) kemain di sebuah pusat perbelanjaan di Jami Ginting, Medan.
Di Ibu kota provinsi Sumatera Utara ini, Selamat Efendi jadi juara di kelas Jagoan Kita Semua dengan konsumsi BBM 66,5 km/liter. Dan di kelas Jagoan Irit, Abdi Dermawan menjadi juara dengan konsumsi BBM 78,1km / liter. Hasil ini didapat dalam kondisi berboncengan loh.
"Buka tutup gas harus pelan-pelan," buka Selamat. Maksudnya diurut agar putaran mesin dilangsung teriak. Perpindahan giginya juga sebisa mungin dilakukan sebelum putaran mesin tinggi. "Saya lebih sering pakai gigi 3 dan 4 meski jalannya tidak terlalu kencang," jelas pemakai Honda Revo keluaran 2010 ini.
Wah artinya jalannya selalu pelan dong? Ternyata enggak juga, karena kedua juara ini masih lebih sering melaju di kecepatan 30 sampai 50 km/jam.
"Saya lebih sering berlari di 40 sampai 50 km/jam, sampai finish juga tidak terlalu lama," ungkap Abdi Dermawan yang mengaku tak pernah membuka gas untuk kepentingan tidak perlu, misalnya untuk geber-geber.
Kecepatan segitu masih wajar dijalanan perkotaan. Yang penting putaran mesin selalu dijaga agar tidak berteriak terlalu tinggi. Memang akselerasi sedikit dikorbankan, tapi secara keseluruhan tak jauh berbeda dengan berkendara normal kan?
Kalau mau lebih mencoba teknik yang lebih berat boleh coba masukan dari Abdi Dermawan. Sebelum macet atau bertemu traffic light, pria 28 tahun ini mainkan kopling lewat tuas transmisi agar kerja mesin jadi lebih ringan. Ketika tuas transmisi diinjak setengah otomatis kondisinya jadi netral, motor akan melaju tanpa beban.
"Tinggal diperkirakan saja, kalau sudah dekat dengan lampu merah dan tahu pasti akan berhenti buat apa buka gas terus-terusan," yakin Abdi Dermawan. (motorplus-online.com)