Awasi 8 Titik Tubuh Paling Rawan Saat Kecelakaan

billy - Senin, 22 November 2010 | 08:28 WIB

(billy - )


OTOMOTIFNET - Berbeda dengan mengendarai mobil, pengendara motor risiko cederanya sangat fatal karena tidak terlindungi seperti di mobil. Alhasil tubuh merangkap sebagai bodi keseluruhan. “Untuk mengurangi risiko cedera fatal, penggunaan pelindung di sejumlah titik rawan sangat bermanfaat,” jelas dr. Hanrizal Satria. SpOT dari RS. Puri Indah, Jakbar.

Dari seluruh bagian tubuh manusia, ada 8 titik paling rawan cedera fatal jika terjadi kecelakaan. Terutama bagi pengendara motor.

Kepala
Risiko terbesar untuk bikers adalah bagian kepala secara menyeluruh. Fatal akibatnya jika berkendara tanpa mengenakan helm yang memenuhi standar safety. “Kepala memiliki prioritas utama, yakni memenuhi skala 90%. Cedera otak merupakan risiko terbesar. Sebaiknya gunakan helm full face, sebab tulang wajah juga rentan terhadap cedera,” ungkap dr. Kisli Setiawan Pratomo. SpOT yang praktik RS. Dr. Sardjito, DI Yogyakarta, Jateng.

Bahu
Tumpuan kedua tangan berpangkal pada bahu, oleh karenanya bahu kerap mengalami cedera. “Walaupun bahu memiliki otot-otot tebal, potensi cedera tetap tinggi. Bahkan tak sedikit cedera bahu melibatkan patah tulang dengan skala risiko 9%,” bilang dr. Kisli yang gemar membesut Honda Tiger ini.

Tulang Belakang
Tulang belakang tergolong bagian rawan, benturan dari belakang yang menyebabkan tulang patah akan berpotensi pada kelumpuhan. “Backbone atau tulang belakang merupakan tempat susunan syaraf pusat, mulai dari kepala hingga tulang ekor. Nah jika terjadi fraktur atau patahnya backbone, berisiko pada kelumpuhan,” sambung dr. Hanrizal yang kerap membesut H-D Ultra Classic rakitan 2005 ini.

Dada
Dampak jika terjadi fraktur (patah) pada tulang dada cukup fatal, maklum di dalamnya terdapat organ paru-paru dan jantung. “Penyebab patahnya tulang dada umumnya karena terbentur setang maupun benturan dengan kendaraan lain. Akibat dari patahnya tulang dada ini, rongga dada akan dipenuhi udara juga darah atau kombinasi keduanya. Risiko kematian akibat fraktur tulang dada mencapai 60%. Sebaiknya gunakan body protector ketika riding,” bilang dr. Hanrizal Satria, SpOT.

Siku
Ketika terjadi kecelakaan, spontan kedua tangan bakal melakukan gerak reflek untuk melindungi kepala. Yakni dengan memanfaatkan kedua siku. “Risiko cedera bagian ini adalah 16%. Penggunaan elbow protector seharusnya menjadi standarisasi untuk semua jaket motor,” ungkap dr. Kisli.

Pergelangan Tangan Dan Jemari
Pergelangan tangan dan jemari merupakan organ full job, artinya organ ini paling intens bekerja membuka tutup gas dan handling besutan. “Proporsi cedera mencapai 16%. Oleh karenanya pilih sarung tangan yang menutup keseluruhan jemari dan pergelangan tangan,” rinci dr. Kisli.

Lutut
Ketika terjadi accident, lutut sering menjadi imbas cedera. Penyebabnya akibat benturan terhadap aspal, kendaraan lain maupun tertindih besutan sendiri. “Kejadian yang kerap terjadi adalah dislokasi atau bergesernya persendian tulang lutut. Selain itu putusnya ligamen atau jaringan perekat antara tulang paha dan tulang kaki di dengkul sering menjadi imbas kecelakaan. Sebaiknya gunakan knee protector ketika riding,” ucap pria yang akrab disapa dr. Satria ini.

Mata Kaki Dan Jemari
Bagian kaki sangat rentan terkena cedera ringan maupun berat. “Banyak kasus kecelakaan menyebabkan fraktur pada jemari kaki. Selain itu, mata kaki kerap mengalami dislokasi persendian. Untuk meminimalisir risiko, mutlak gunakan sepatu safety untuk bikers,” kata dr. Satria yang menjabat general secretary klub motor Meddocs (Medical Doctors) ini.