OTOMOTIFNET - Ibarat melakukan ritual sakral, saat akan turing jarak jauh juga perlu memperhatikan beberapa aturan. Intinya, ada hal yang boleh diterapkan dan tidak (do & don’t). Tujuannya, tentu aja agar journey Anda menyenangkan dan tiba di tujuan dengan selamat!
Copot Filter Udara Karburator
Gak boleh. Sebab debu dan kotoran akan mudah tersedot ke alat pengabut bahan bakar. “Apalagi, menempuh jarak jauh kerap melintasi jalan dengan beragam kondisi. Kotoran yang menumpuk, justru akan mengganggu kinerja peranti itu hingga kerusakan berat,” bilang Anto dari Singo Motor di Cempaka Putih, Jaktim.
Ban Kecil
Haram diterapkan. Gak cuma bikin handling kurang stabil yang bisa mengancam keselamatan. Perjalanan juga bikin capek dan boros bensin. “Coba bayangin saat menikung tiba-tiba ban slip, tak mustahil Anda terlempar mencium aspal,” ujar Jacky dari Obelix Extreme Motorcycle di Condet, Jaktim. Hiii.. ngeri, kan?
Ceper
Hindari deh, gaya ini. Apalagi kondisi jalan di daerah gak semuanya rata. “Selain bikin perut sakit dikocok-kocok, umur peredam kejut juga jadi pendek,” wanti Adi dari bengkel Midnight di kawasan Slipi, Jakbar.
Aksesori Berbahaya
Niatnya peranti ini buat mempermanis. Tapi banyak juga yang justru malah mengancam jiwa. “Misal mika lampu belakang bening. Gak cuma melanggar aturan lalu-lintas, tapi mengganggu pengendara lain (terkecoh). Harusnya kalo mikanya bening, bohlamnya tetap berwarna sesuai aturan,” tutur Agusta pemilik workshop Ceris Motor di Duren Sawit, Jaktim.
Ada juga grip gas non karet. Secara tampilan mungkin lucu. “Tapi tak jarang grip model gini kerap bikin pegal, karena telapak tangan tak maksimal menggenggam kemudi, cepat panas, berkeringat hingga licin. Efeknya, konsentrasi pun terganggu,” sahut Nano dari Sadam Motor di Ragunan, Jaksel.
Lainnya, footstep racing. Kalo buat show bike mungkin gak masalah. Tapi buat harian atau dipakai jarak jauh, jelas kurang direkomendasi. “Utamanya, pijakan kaki begitu, mengubah posisi riding Anda. Pegal, sudah pasti jadi menu utama,” ucap Rey Ratukore, pembalap Bintang Racing Team, mengingatkan.
Jok Tipis
Sebaiknya jangan diadopsi buat menempuh jarak jauh. “Duduk berlama-lama di sadel model begini dan melewati jalan beragam kontur akan membuat bokong Anda panas dan kurang nyaman. Tak mustahil malah memicu ambeyen, lo!” jelas Yorry dari Yatim Speed perwakilan Manggarai, Jaksel.
Box
Di satu sisi, sangat membantu biker dalam hal penempatan barang bawaan. Tapi kalo pemakaiannya berlebihan di motor Anda, peranti ini justru malah bikin ribet. Besutan jadi kelebihan beban, dimensinya pun jadi semakin lebar.
Sebaliknya, kalo mau pakai wadah ini, sesuaikan kebutuhan dengan pertimbangan keseimbangan motor juga. “Pilih yang berbahan plastik agar air tak tembus ke dalam. Isinya, juga disortir lagi yang penting-penting aja, seperti tool kit, senter kecil, spare-part cadangan, jas hujan atau alat P3K,” anjur Ahon, bos gerai variasi Sejati Motor di Ciledug, Tangerang.
Karburator
Mending pakai standarnya aja. Toh, turing kan kita menikmati perjalanannya, bukan mau kebut-kebutan. “Jadi gak perlu ganti karbu gede. Karena ujung-ujungnya, justru boros bensin dan bikin bengkak biaya beli bahan bakar,” papar Jaue dari Jaws Matic Specialis di daerah Cilandak, Jaksel.
Beban Kelistrikan
Pakai lampu tambahan, klakson berlebihan akan membebani kinerja aki. “Alhasil, peranti ini cepat tekor yang justru mengimbas ke sektor kelistrikan yang lain. Efek dominonya, komponen mesin juga ikut kena getahnya,” tutur Herry dari toko Inti Jaya Motor di Ciledug, Tangerang.
Knalpot Racing
Dipakai untuk di dalam kota yang lalu-lintasnya padat, bisa jadi peranti itu sangat mendukung akselerasi. Kan treknya pendek-pendek dan patah. “Lha kalo dipakai untuk jalan jauh yang lintasannya panjang, gak cuma kantong jebol buat beli bensin. Tapi suaranya sungguh mengganggu lingkungan sekitar. Ingat lo, di beberapa daerah ada yang menerapkan aturan anti knalpot bising,” urai Robi, modifikator dari R’colours di Buah Batu, Jabar.
PENULIS:Iman, Doni
FOTO:reza