Purwakarta - Akhir pekan ini Otomotifnet.com berkesempatan menyambangi pabrik truk dan bus Hino di Kawasan Industri Kota Bukit Indah-Purwakarta, Jawa Barat. Kesempatan langka ini tak kami sia-siakan untuk bertanya mengenai proses pembuatan mobil niaga tersebut.
Husnul Rofik, Welding Dept. PT HMMI menjelaskan jika dalam membangun sebuah truk dibutuhkan tiga perakitan inti.
"Ketiganya adalah sasis, mesin dan kabin. Dan semua harus dilakukan secara berbarengan untuk menghemat waktu pada final assembly. Jadi bukan sasis dulu, atau mesin duluan yang dirakit," urainya.
Nah, pada perakitan kabin dimulai dari welding line yang membuat sebuah cangkang kabin terlihat jelas (Gbr.2). Panel pintu dan bodi disatukan, lalu ke tahap painting untuk pengecatan kabin. Selanjutnya, bagian kabin yang mulai terlihat jelas memasuki tahap trimming (Gbr.3).
“Proses trimming adalah untuk menyatukan bodi kabin yang telah dicat dengan panel interior kabin, seperti dashboard, plafon dan lainnya,” ungkap Husnul.
Di bagian lain, terdapat Frame Line yang merupakan pembuatan sasis (Gbr.1). “Di sini, bagian bawah kendaraan dirakit. Bagian per suspensi, as roda sampai tromol disatukan.”
Tak ketinggalan, ada pula perakitan komponen mesin yang nantinya akan disatukan pada sasis tersebut. “Proses penyatuan mesin dan sasis dinamakan docking engine. Dan saat ini beberapa komponen mesin seperti con rod dan cam shaft sudah buatan lokal,” jelasnya.
Langkah penyatuan terakhir adalah Final Assembling (Gbr.4). Di tahap ini pemasangan kabin di bagian atas disatukan pada sasis yang telah menyatu dengan mesin.
Terakhir, mobil yang bakal dilempar ke konsumen akan diinspeksi. Beberapa pengujian dilakukan. Mulai dari drum test untuk cek roda, brake test dan tes suspensi. Hingga ada pula pengetasan kebocoran kabin, cat dan detail lain.
“Setelah lolos pengujian, baru dilepas ke pasar. Tapi Hino hanya melepas truk dalam bentuk sasis. Kalau ingin menambah bak, boks hingga bodi bis dapat dilakukan di karoseri,” kata pria ramah ini.
Oiya, waktu yang dibutuhkan untuk membangun sebuah truk hanya 11 menit saja lho. “Pabrik ini memiliki dua shift kerja,” pungkasnya.
Husnul Rofik, Welding Dept. PT HMMI menjelaskan jika dalam membangun sebuah truk dibutuhkan tiga perakitan inti.
"Ketiganya adalah sasis, mesin dan kabin. Dan semua harus dilakukan secara berbarengan untuk menghemat waktu pada final assembly. Jadi bukan sasis dulu, atau mesin duluan yang dirakit," urainya.
Nah, pada perakitan kabin dimulai dari welding line yang membuat sebuah cangkang kabin terlihat jelas (Gbr.2). Panel pintu dan bodi disatukan, lalu ke tahap painting untuk pengecatan kabin. Selanjutnya, bagian kabin yang mulai terlihat jelas memasuki tahap trimming (Gbr.3).
“Proses trimming adalah untuk menyatukan bodi kabin yang telah dicat dengan panel interior kabin, seperti dashboard, plafon dan lainnya,” ungkap Husnul.
Di bagian lain, terdapat Frame Line yang merupakan pembuatan sasis (Gbr.1). “Di sini, bagian bawah kendaraan dirakit. Bagian per suspensi, as roda sampai tromol disatukan.”
Tak ketinggalan, ada pula perakitan komponen mesin yang nantinya akan disatukan pada sasis tersebut. “Proses penyatuan mesin dan sasis dinamakan docking engine. Dan saat ini beberapa komponen mesin seperti con rod dan cam shaft sudah buatan lokal,” jelasnya.
Langkah penyatuan terakhir adalah Final Assembling (Gbr.4). Di tahap ini pemasangan kabin di bagian atas disatukan pada sasis yang telah menyatu dengan mesin.
Terakhir, mobil yang bakal dilempar ke konsumen akan diinspeksi. Beberapa pengujian dilakukan. Mulai dari drum test untuk cek roda, brake test dan tes suspensi. Hingga ada pula pengetasan kebocoran kabin, cat dan detail lain.
“Setelah lolos pengujian, baru dilepas ke pasar. Tapi Hino hanya melepas truk dalam bentuk sasis. Kalau ingin menambah bak, boks hingga bodi bis dapat dilakukan di karoseri,” kata pria ramah ini.
Oiya, waktu yang dibutuhkan untuk membangun sebuah truk hanya 11 menit saja lho. “Pabrik ini memiliki dua shift kerja,” pungkasnya.