Jakarta - Saat menggalakkan program mobil listrik nasional, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyadari betul akan mahalnya komponen yang membuat harga jual mobil listrik tak kompetitif. Untuk itu, ia juga mengharapkan adanya subsidi bagi mobil listrik.
"Subsidi bbm saja ada, kenapa enggak kalau ada subsidi untuk mobil listrik. Misalnya, dapat baterai gratis," ujarnya saat ditemui Otomotifnet.com pekan ini.
Menurutnya, teknologi mobil listrik akan menjadi sesuatu yang penting di masa depan.
"Dunia sudah sepakat, masa depan mobil itu mobil listrik. Amerika, Jepang dan Jerman sepakat. Cuma tidak bisa mendadak berubah. Industri mobil bensin sudah menggurita, kalau langsung berubah ekonomi dunia bisa kolaps. Jadi nggak boleh asal meruntuhkan yg lama," urai Dahlan.
Seperti diketahui, Dahlan Iskan sempat menjajal sportscar Tucuxi, mobil listrik buatan Danet Suryatama dan timnya di Bengkel Kupu-Kupu Malam yang berakhir dengan kecelakaan di Jawa Tengah.
Sebelumnya juga Dahlan pernah mencicipi city tour bersama mobil Electric Vihicle Indonesia (Evina), mobil listrik yang dikembangkan PLN bersama PT Sarimas Ahmadi Pratama, ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 135 juta-200 juta per unit on the road. (mobil.otomotifnet.com)
"Subsidi bbm saja ada, kenapa enggak kalau ada subsidi untuk mobil listrik. Misalnya, dapat baterai gratis," ujarnya saat ditemui Otomotifnet.com pekan ini.
Menurutnya, teknologi mobil listrik akan menjadi sesuatu yang penting di masa depan.
"Dunia sudah sepakat, masa depan mobil itu mobil listrik. Amerika, Jepang dan Jerman sepakat. Cuma tidak bisa mendadak berubah. Industri mobil bensin sudah menggurita, kalau langsung berubah ekonomi dunia bisa kolaps. Jadi nggak boleh asal meruntuhkan yg lama," urai Dahlan.
Seperti diketahui, Dahlan Iskan sempat menjajal sportscar Tucuxi, mobil listrik buatan Danet Suryatama dan timnya di Bengkel Kupu-Kupu Malam yang berakhir dengan kecelakaan di Jawa Tengah.
Sebelumnya juga Dahlan pernah mencicipi city tour bersama mobil Electric Vihicle Indonesia (Evina), mobil listrik yang dikembangkan PLN bersama PT Sarimas Ahmadi Pratama, ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 135 juta-200 juta per unit on the road. (mobil.otomotifnet.com)