OTOMOTINET - Stiker merupakan cara paling praktis untuk mengekspresikan gaya atau selera. Aplikasinya bisa dilakukan dengan cepat, tidak merusak bodi mobil serta variasi model dan desainnya berlimpah. Salah satunya yang paling banyak, gaya racing dan JDM (Japanese Domestic Market).
“Dulu orang belum bisa bikin cutting jadi bikin stiker dengan sablon. Desain dan gradasi warnanya bisa lebih banyak variasi. Tapi jatuhnya di ongkos mahal, sekali bikin jumlah harus banyak. Sejak 1990-an orang mulai pakai cutting semua, lebih murah,” terang Henry Sukmana dari Variasi Variasi, Pasar Mobil Kemayoran, Jakpus.
“Selain banyaknya variasi dan murah, cutting sticker juga lebih tahan lama. Stiker sablon lebih gampang pudar karena cuaca, kepanasan, kehujanan atau kotor,” lanjut Awi, juragan stiker dari Inti Motor, ITC Duta Mas Fatmawati, Jaksel.
Biar selalu trendi, simak deh pilihan dan variasi stiker-stiker racing dan JDM berikut.
| |
RACING & JDM
Stiker racing dan JDM mengandalkan brand atau merek. Berupa tulisan atau logo merek kondang di dunia racing dan JDM. “Kalau yang asli dari sana, stiker impor, harganya lebih mahal. Tapi kalau yang bikinan lokal lebih murah, bisa dapat lima ribuan rupiah. Tapi kudu hati-hati pilihnya, kadang enggak akurat,” terang Henry.
Stiker yang tidak akurat ini maksudnya, karena bikinan lokal, bentuk huruf, ukuran, warna logo atau merek ada yang tidak betul-betul sama dengan brand racing atau JDM.
Lalu apa beda racing dan JDM? Hampir mirip, kalau gaya JDM hanya mengaplikasi brand racing dari Jepang seperti Spoon, Mugen atau best seller saat ini, Advan. Sementara racing lebih luas, mencakup merek dari luar Jepang juga seperti Eropa. Tinggal pilih, stiker yang ditempel di bodi, kaca sampai pelek pun ada.
| |
Enggak Cuma Brand
Ada banyak cara mengekspresikan gaya atau aliran dengan stiker. Enggak hanya merek atau brand, tapi desain stiker sekarang makin variatif.
Pencinta drifting atau JDM misalnya, bisa pamer kecintaannya dengan stiker yang lebih eye catching. Cewek pun dijamin enggak bakal alergi memasang di mobilnya. Karena memakai warna-warna trendi sampai bentuk hati berwarna merah.
Stiker uji emisi khas Jepang yang biasanya terpasang di mobil-mobil built-up pun bisa dimodifikasi jadi lebih catchy. Logo bintang-bintangnya diubah jadi bentuk cumi-cumi, hati sampai gelas bir. Bukan hanya desain, material dan tempat menempel stiker juga makin inovatif.
Seperti stiker logo Autombile Federation Japan. “Stikernya keras karena dibikin aluminium lalu diberi perekat di dasarnya. Ada versi emblemnya, sama persis tapi ada tambahan bracket untuk memasang di gril,” jelas Awi.
|
Decal Sticker
Kalau pengin stiker awet, pilihlah jenis lexan film atau decal sticker. Stiker jenis ini perekatnya ada di bagian gambar, dipasang di dalam kaca. Dengan begitu stiker lebih terlindung dari panas dan lembab, hujan, kotoran atau gesekan wiper yang biasanya bikin stiker lebih cepat terkelupas dan pudar.
“Pasangnya gampang, basahi dengan air lalu tempel ke kaca. Enggak merusak kaca film, lebih awet karena di dalam, aman dari risiko tangan jahil dan bisa dilepas lalu dipindah-pindah ke tempat atau mobil lain. Tetap bisa menempel walaupun dipindah-pindah,” papar Henry.
Variasi desainnya cukup banyak. Berupa merek atau logo racing, registrasi number gaya Jepang sampai warning atau rambu jalan raya. "Lokalnya belum ada, saya impor dari Jepang, Thailand dan Hongkong. Makanya harganya tak semurah stiker umumnya," lanjut kolektor produk-produk retro ini.