Panduan Membaca Kode Ban Motor

Editor - Jumat, 29 Oktober 2010 | 06:51 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Bagi Anda yang berminat membeli ban baru, sebaiknya perhatikan ragam kode yang tertera pada ban tersebut. Pasalnya, jika tidak sesuai dengan kebutuhan atau peruntukkan, bisa menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan menyebabkan bahaya. Nah, agar lebih fokus pada pengamatan, sebaiknya Anda bisa perhatikan pada ukuran, beban maksimum, dan fungsi. Kode-kode itu sendiri, biasanya ada pada sisi atau dinding ban. Bisa berupa angka-angka atau tanda panah.


 


Mengetahui beban maksimum tiap satu ban


Tanda panah menjelaskan arah atau putaran ban

Menunjukan produksi ban

M/C
Untuk kode ini menandakan kalau ban diperuntukkan buat sepeda motor. “ M/C itu artinya motorcycle,” ujar Firdan Mulia selaku technical service section head PT. Multistra­da Arah Sarana Tbk, produsen ban motor Corsa.

Produksi Ban
Produksi ban dituliskan dengan empat buah angka. Misalnya 1009, berarti minggu ke 10 tahun 2009.

Ukuran
Semisal bila Anda melihat 100/80-17, artinya jarak antara kedua sisi tapak (lebar ban) 100 mm. “Sementara itu angka 80 adalah tinggi batas sidewall sampai bibir pelek dalam satuan mm,” terang  Firdan Mulia. Sedangkan angka 17 adalah diameter pelek, yakni 17 inci. Sejatinya, untuk ukuran ban pada motor ini, cara membacanya senada dengan kendaraan roda empat.

Sedangkan kalau Anda pernah melihat ukuran ban 2.50, 2.75, 3.00, itu adalah ukuran lebar ban yang semuanya dalam satuan inci. Nah, diameter pelek untuk motor yang saat ini lazim digunakan antara lain 14, 17, dan 18 inci.

Load Index Dan Speed Index
Nah, Simbol load index dan speed index digabung menjadi satu, misalnya 53S. Untuk angka menandakan load index, sedangkan huruf menandakan speed index. Berdasarkan contoh, angka 53 memiliki batas beban maksimum 206 kg, sedangkan huruf S memiliki batas kecepatan maksimum 180 km/jam.

Ambil contoh lagi bila kodenya 40P, maka beban maksimum hanya 140 kg dan kecepatan maksimum 150 km/jam. “Tapi kode ini enggak bisa jadi patokan, karena jarak antar angka dan huruf belum tentu nilai tambah atau kurangnya sama,” terang Firdan sambil memperlihatkan tabel speed index dan load index.


Batas keausan ban

Ukuran ban sesuaikan kebutuhan

Rotation
Berikutnya adalah arah putaran roda digambarkan dengan tanda panah yang menjelaskan arah atau putaran ban yang diharuskan. Bila pemasangan ban berlawanan arah, maka akan menimbulkan beberapa kerugian. Semisal fungsi pembuangan air jadi kurang maksimal, timbul noise yang mengganggu, dan daya cengkeram menjadi berkurang.

Segitiga
“Tanda segitiga berarti tread wear indicator (TWI) atau batas keausan ban,”ucap Riza, selaku marketing department head PT. Suryaraya Rubberindo Industries, produsen ban motor merk FDR.  Segaris lurus dengan posisi segitiga ini berada, maka terdapat sedikit tonjolan pada alur ban.

Bila alur ban sudah sejajar dengan TWI, maka ban tersebut disarankan secepatnya untuk diganti. Kedalaman alur ban bila sudah me­nyentuh TWI hanya berkisar 0,8 mm saja.

Penulis/Foto: Hary / Johan