Namun nyatanya tim Aspar langsung beralih ke kategori tersebut, bukan hanya 1 motor saja, melainkan mereka langsung menurunkan 2 pembalap. Bukan hanya tim Aspar, tim Honda Gresini bahkan mau memohon pada Honda Racing Corporation (HRC) agar mereka mau membantu sisi teknis di kategori CRT. Sebab tim ini juga menurunkan 1 pembalap di kategori tersebut.
“Sebenarnya saya ingin sekali menurunkan 2 pembalap di kategori prototipe, tapi itu tidak memungkinkan. Seharusnya tim privat atau satelit diberikan kesempatan tersendiri untuk tetap menggunakan motor prototipe, sayangnya beberapa tahun terakhir kondisinya memang jadi lebih sulit. MotoGP memang sedang dalam masalah besar, dan Dorna terpaksa mencari solusi yang tidak biasa dan tercetuslah ide CRT,” ujar Fausto Gresini, pemilik tim Honda Gresini.
“Mengapa CRT jadi jawabannya? Karena para pabrikan sudah memangkan biaya untuk dunia balap, tapi tetap saja mereka tidak mau menjual motor dengan harga yang lebih terjangkau bagi tim privatir. Makanya pengenalan CRT adalah perubahan besar. Tapi saya tidak tahu ini baik atau tidak untuk MotoGP. Memang saat ini kondisinya sangat tidak kompetitif, tapi mereka butuh lebih baik, dan kita seharusnya membantu pengembangan performa kategori CRT ini,” saran Gresini.
Meski beberapa pihak mengklaim bahwa CRT bukanlah masa depan MotoGP, setidaknya jika mereka bisa lebih kompetitif, ini bisa jadi tameng untuk sementara sebelum mencari solusi pemecahan masalah lain yang lebih bagus ketimbang kategori CRT. (otosport.co.id)