Rossi dan Stoner Analisis Insiden Marco Simoncelli

billy - Jumat, 4 November 2011 | 15:40 WIB

(billy - )


Banyak orang yang menganalisis secara mendalam insidenMarco Simoncelli. Ada yang mengatakan karena faktor ban, sistem kelistrikan yang terlalu banyak berperan, hingga faktor gaya balap Simoncelli. Tapi menurut Casey Stoner, insiden maut tersebut tidak ada hubungannya dengan faktor ban.

“Sekarang MotoGP punya sudut kemiringan yang berbeda dengan beberapa tahun lalu. Ban memiliki grip lebih baik dan sudah lebih cepat, tapi bukan itu penyebab utama. Saya menilai, Simoncelli ingin tetap berada dalam lintasan dan tidak ingin terjatuh. Hingga terjadilah insiden maut tersebut, tapi saya rasa ia hanya tidak beruntung saja. Jika saja situasi berbeda, maka konsekuensi juga akan berbeda,” ujar Stoner.

Jika Stoner beranggapan tidak hubungannya dengan ban di MotoGP, lain lagi halnya dengan Valentino Rossi sahabat karib Simoncelli. Rossi menganggap berat badan dan gaya balap membuat Simoncelli malah bergeser ke jalur balap.

“Marco adalah pembalap berbadan sangat besar, ia menggunakan badannya sebagai senjata untuk bertarung dengan pembalap lain. Nah pada insiden tersebut, Marco menggunakan badannya untuk tidak terjatuh. Badannya berfungsi sebagai ban ketiga, dan ternyata motor kembali ke trek dengan cepat. Ia hanya tidak beruntung,” jelas Rossi.

“Kami bekerja keras pada sistem safety pada pembalap beberapa tahun terakhir, tapi insiden seperti yang dialami Marco sangat berbahaya. Sebab itu terjadi di awal balapan dimana jarak antara pembalap masih cukup rapat,” lanjut Rossi.

Stoner juga merefleksikan berharganya sebuah nyawa. Ia merasa beruntung bisa melakukan hobbinya, kendati bahaya besar mengintai setiap saat. Sekarang harus lebih saling menghargai kepada setiap pembalap. (otosport.co.id)