Konfirmasi tersebut langsung dilakukan untuk memberikan keterangan tentang insiden yang terjadi pada Marco Simoncelli. Macchiagodena menjelaskan bahwa Simoncelli mengalami cedera parah di beberapa bagian tubuh yang cukup vital, seperti kepala, dada dan leher. Cedera di bagian itulah yang membuat Simoncelli tidak bisa bertahan lebih lama dan akhirnya meninggal dunia.
“Cedera yang dialami oleh Simoncelli cukup parah karena ia ditabrak oleh pembalap lain di bagian kepala, dada dan leher. Saat petugas medis kami menolongnya di lintasan, kondisi Simoncelli sudah tidak sadarkan diri. Di Ambulans terdapat gangguan pada detak jantung makanya kami melakukan proses CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) untuk membantu detak jantungnya normal lagi,” jelas Macchiagodena.
“Sesampainya di pusat kesehatan, staf Dokter dari Clinica Mobile dan juga tim Dokter lokal langsung mengerjakan tugas mereka. Sangat disayangkan, pengambilan darah dari dada sangat tidak mungkin dilakukan. Proses CPR terus kami lakukan selama 45 menit untuk menolongnya bertahan selama mungkin, tapi ternyata tidak memungkinkan. Simoncelli meninggal pukul 16.56 waktu Malaysia,” sesal Macchiagodena.
Sementara dari sisi pengaman kepala alias helm Marco Simoncelli yang terlepas dari kepalanya, belum ada keterangan jelas karena investigasi insiden tersebut masih dilakukan. “Saya rasa ini adalah salah satu penyebab kematiannya. Tapi jelas lokasi kejadian serta semua bagian insiden akan kami selidiki sesegera mungkin,” imbuh Butler. (otosport.co.id)