Menurut Stoner, motornya mengalami masalah pada rem depan. Remnya sempat kosong alias blong dan harus di pompa agar sistem hidrolisnya bekerja kembali. Walaupun cara itu berhasil, namun ia cukup terlambat dan akhirnya harus melebar hingga ke gravel. Beruntung ia bisa kembali ke lintasan secepatnya dan berburu podium terakhir di akhir balapan.
“Insiden ini membuat saya sangat kecewa karena motor ini mempunyai kapabilitas untuk memenangi balapan. Awalnya saya menggilas bagian sirkuit yang bergelombang dan motor saya sempat goyang. Kemudian pada titik pengereman, rem motor sempat kosong. Saya lalu memompa tuas, ban belakang sempat terangkat dan tangan saya sempat terlepas dari setang. Beruntung saya masih bisa menahan,” jelas Stoner.
Kondisi ini ternyata membuat Stoner tidak bisa berbuat banyak, ia harus pasrah melintir masuk ke gravel karena melewatkan titik pengereman yang cukup banyak. “Saya kembali ke lintasan dan menempati posisi ketujuh. Podium ketiga adalah posisi terbaik yang bisa kami raih saat itu,” tambah Stoner.
Stoner pun ingin melupakan insiden ini, dan hanya ingin mempersiapkan performanya menjelang MotoGP Australia yang notabene kampungnya sendiri. (otosport.co.id)