Apakah Simoncelli terlalu ngotot? Hmm, sepertinya begitu. Lebih tepatnya sih dibilang sebagai pembalap yang terkena sindrom motor kencang. Ia merasa bisa melakukan hal tersebut, karena memiliki motor kencang. Pasalnya saat ia pertama kali bertarung di kelas para raja, Simoncelli jarang kok melakukan kesalahan. Namun setelah diberikan paket motor spesial oleh HRC, tahun ini ia malah melakukan banyak kesalahan.
Nah yang paling parah adalah saat ia membuat Dani Pedrosa terjatuh dan mengalami cedera pada tulang bahunya. Di MotoGP Belanda yang baru saja berlangsung Sabtu (25/6) kemarin, ia justru terlihat sangat ngotot hingga terjatuh dan membuat Jorge Lorenzo jadi korbannya. Walaupun ini murni kecelakaan, namun harusnya ia lebih memikirkan semua faktor ketimbang ambisnya untuk meraih kemenangan.
“Simoncelli tentu tidak berniat untuk menjegal saya dari balapan, karena itu bukan tujuan dia. Tapi saya rasa ia sangat tidak perduli dengan resiko besar bertarung di kelas ini. Saya rasa ia sudah belajar dari kesalahan sebelumnya ketika ia membuat Pedrosa jatuh dan cedera. Tapi nyatanya memang ia tidak belajar dari kejadian tersebut,” begitu ungkap Lorenzo usai berlangsungnya MotoGP Belanda.
Walaupun Simoncelli sudah meminta maaf pada Lorenzo, namun itu tidak akan cukup jika ia terus membuat kesalahan yang tidak perlu seperti ini. So, merasa harus menang sih, boleh dan itu wajib dimiliki oleh pembalap. Namun menganggap kemenangan itu wajib diperoleh tanpa memperhitungkan kondisi, sama halnya dengan bermain playstation. (otosport.co.id)