Terbatasnya kecepatan di trek lurus yang dimiliki oleh RB7, memang tidak akan jadi masalah besar saat berkompetisi di tipe sirkuit yang hanya memiliki 800 meter trek lurus. Namun jika mereka masih tetap memiliki performa yang sama saat di F1 seri Malaysia (10/4) pekan ini, maka para pembalap Red Bull harus siap-siap ditekuk pembalap lainnya pada 2 trek lurus nan panjang di sana.
Nah, kondisi ini tentunya memaksa tim yang berbasis di Milton Keynes itu harus mengaplikasikan part lain seperti sistem KERS (Kinetic Energy Recovery Systems) dan menyetel ulang sudut elevasi sayap belakang. Tujuannya untuk memberikan tenaga lebih pada saat trek lurus (KERS), dan mengurangi downforce (beban akibat tekanan terpaan angin) agar mobil melesat tanpa beban.
Tapi aplikasi KERS pada mobil mereka, belum tentu bisa menjamin performa mereka di trek lurus. Mengingat sistem tersebut diakui sendiri oleh Adrian Newey sebagai direktur teknis tim Red Bull, sangat kompleks dan berdampak pada reliabilitas mobil mereka. Apalagi Newey juga tidakpernah optimis pada sistem KERS mereka.
Jadi jika tim Red Bull tetap mampu tampil bagus di Sepang Malaysia nanti, maka inilah bukti otentik performa RB7. Percayalah bahwa tim ini akan sulit ditaklukkan di sirkuit mana pun, jika mereka memang tak terkejar di Sepang. (otosport.co.id)