|
Nick Heidfeld akhirnya mampu menunjukkan performa terbaiknya saat mengendarai R31 untuk yang pertama kalinya di sesi tes hari ketiga F1 Jerez, Spanyol, Sabtu (12/2) kemarin. Tidak ingin sesumbar tentang performanya, Heidfeld mengakui ia hanya berusaha keras untuk beradaptasi dengan mobil R31, mengingat ia sudah beberapa bulan lamanya tidak berada di atas mobil F1.
“Saya harus beradaptasi dengan karakter mobil ini. Apalagi ini adalah saat pertama saya kembali ke mobil F1 untuk tahun 2011. Keseimbangan mobil di sesi pertama pagi hari, memang cukup buruk, apalagi dengan gaya mengemudi saya. Saya tidak tahu harus berbuat apa, karena awalnya sangat berbeda,” ungkap Heidfeld.
Beruntung karena beberapa pengalaman seperti penggunaan sistem KERS yang sempat dirasakannya ketika membalap untuk tim BMW Sauber tahun 2009 lalu, cukup berguna. Heidfeld juga sempat merasakan beradaptasi dengan sistem F-Duct yang terdapat di mobil tim Sauber Ferrari tahun lalu, jadi Heidfeld tidak terlalu terkendala dengan adaptasi gaya mengemudi.
“Fokus saya hanya untuk bagaimana caranya agar saya bisa meraih hasil yang memuaskan. Bukan hanya untuk lolos audisi di tim Lotus Renault GP, tapi untuk membuktikan pada diri sendiri, bahwa saya memang masih punya skill mumpuni. Saya tidak ingin memikirkan saya akan direkrut atau tidak, karena itu akan mengganggu konsentrasi saya,” urai Heidfeld kemudian.
Heidfeld juga mengakui bahwa walaupun menjadi pembalap tercepat, tapi ia tetap tidak ingin mengklaim bahwa ini adalah hasil yang nyata. Menurutnya, semua pembalap bisa mencetak waktu tercepat menggunakan kompon ban super lunak. Jadi belum ada jaminan untuk direkrut jadi pembalap utama tim Lotus Renault GP. (otosport.co.id)
“Saya harus beradaptasi dengan karakter mobil ini. Apalagi ini adalah saat pertama saya kembali ke mobil F1 untuk tahun 2011. Keseimbangan mobil di sesi pertama pagi hari, memang cukup buruk, apalagi dengan gaya mengemudi saya. Saya tidak tahu harus berbuat apa, karena awalnya sangat berbeda,” ungkap Heidfeld.
Beruntung karena beberapa pengalaman seperti penggunaan sistem KERS yang sempat dirasakannya ketika membalap untuk tim BMW Sauber tahun 2009 lalu, cukup berguna. Heidfeld juga sempat merasakan beradaptasi dengan sistem F-Duct yang terdapat di mobil tim Sauber Ferrari tahun lalu, jadi Heidfeld tidak terlalu terkendala dengan adaptasi gaya mengemudi.
“Fokus saya hanya untuk bagaimana caranya agar saya bisa meraih hasil yang memuaskan. Bukan hanya untuk lolos audisi di tim Lotus Renault GP, tapi untuk membuktikan pada diri sendiri, bahwa saya memang masih punya skill mumpuni. Saya tidak ingin memikirkan saya akan direkrut atau tidak, karena itu akan mengganggu konsentrasi saya,” urai Heidfeld kemudian.
Heidfeld juga mengakui bahwa walaupun menjadi pembalap tercepat, tapi ia tetap tidak ingin mengklaim bahwa ini adalah hasil yang nyata. Menurutnya, semua pembalap bisa mencetak waktu tercepat menggunakan kompon ban super lunak. Jadi belum ada jaminan untuk direkrut jadi pembalap utama tim Lotus Renault GP. (otosport.co.id)