Maklum, industri otomotif memang menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Jepang. Dan saat sektor tersebut diusik oleh pihak lain, pemerintah Jepang tentu tak hanya berpangku tangan.
Menurut kabar yang dilansir Wikileaks, Menteri Transportasi Jepang Seiji Maehara meminta Toyota untuk mengendalikan masalah, agar situasi ini tidak menimbulkan "hambatan untuk perdagangan”. Pasalnya, kasus ini ditakutkan mempengaruhi pemikiran pebisnis Jepang akan kondisi Amerika.
Untuk itu, Maehara juga meminta para pebisnis Jepang di Amerika tidak akan terpengaruh oleh kasus Toyota. "Bagi birokrat dan eksekutif otomotif Jepang, segala sesuatu masalah yang berkaitan dengan otomotif di Amerika merupakan pemicu friksi perdagangan, seperti pada tahun 1980 dan 90,” ungkapnya dalam kawat diplomatik.
Sejak dahulu, sektor mobil, pertanian, baja, tekstil dan akses pasar merupakan pemicu dari gesekan dan tuduhan baru bagi perjanjian bilateral kedua negara. Sehingga, setiap kasus mengenai hal tersebut, langsung mempengaruhi investasi Jepang di Amerika.
Di sisi lain, pihak Amerika menyatakan jika mereka tidak ingin menambah keruh suasana. “Ini merupakan saat krusial bagi Toyota untuk menghadapi isu tersebut,” ungkap pihak Sekretaris Kementerian Transportasi Amerika, Ray LaHood. (mobil.otomotifnet.com)