OTOMOTIFNET - Persoalan subsidi BBM memang gak tuntas-tuntas dari dulu. Walaupun APBN negara setiap tahun membengkak tapi tidak ada langkah konkret dari pemerintah untuk menuntaskan masalah tersebut. Sampai akhirnya, motor lah yang jadi target sasarannya. Aya-aya wae (ada-ada saja, red)!
Padahal, menurut Gunadi Shinduwinata, meskipun jumlah kendaraan roda dua lebih banyak daripada mobil namun bukan berarti jadi peminum bensin bersubsidi yang banyak.
“Populasinya sih memang banyak tapi ‘minumnya’ kan lebih sedikit. Lihat saja tangki bensinnya,” tukas Gunadi yang juga presdir Indomobil Group.
Lebih lanjut Pak Kang (panggilan akrabnya) mengatakan kalau masalah populasi atau pertumbuhan pengguna motor itu setiap tahun bertambah besar bukan tanpa sebab. “Selagi transportasi umum tidak memadai, orang pasti memilih motor. Karena masih menjadi alat transportasi utama yang menunjang perekonomian masyarakat,” bebernya.
“Saat ini moda transportasi yang paling efektif dalam menempuh jarak dan waktu, efisien konsumsi bahan bakar dan cepat menembus kemacetan hanya motor. Tak ada yang lain yang lebih baik selain motor,” ungkap Kurniadi Sulistyomo, yang juga pengacara ini.
Edi Darmawan, brand manager 4W Suzuki turut sumbang suara. “Saya sih setuju BBM subsidi dihapus. Emang negara-negara lain ada subsidi BBM untuk kendaraan pribadi,” tanyanya.
Nah, kata Edi, dengan subsidi tersebut, pemerintah seharusnya memperbaiki kualitas dan kuantitas transportasi umum. “Kalau dia (transportasi umum, red) sudah memadai, tentu orang juga akan pilih naik angkutan umum. Ya, daripada beli mobil baru. Udah kena pajak gede, belum lagi bayar parkir, beli bensin mahal. Iya kan.”
Betul!
Penulis/Foto: eRIE, Pj / Reza