|
OTOMOTIFNET - Kebanyakan mobil berpasokan injeksi sudah memiliki jalur bensin yang solid. Namun pemasangan perangkat tambahan seperti electric magnet booster yang memotong jalur (slang) bensin orisinal, bisa menjadi biang kerok.
Pemasangan alat yang asal-asalan sangat mungkin mengakibatkan kebocoran bahan bakar di ruang mesin.
Bila memasang alat tambahan untuk mendongkrak kualitas BBM, sebaiknya lakukan dengan teliti dan tidak menurunkan kualitas perkakas. Gunakan slang bahan bakar ideal dan klem serta alat-alat mumpuni.
“Pada saat tekanan bensin dari regulator mencapai 4 bar, klem tambahan tak kuat menahan sehingga slang terlepas,” jelas Usman Adhie.
Untuk mobil berumur, kualitas slang bahan bakar yang menurun juga penyebab bensin rembes atau menetes. Sedikit ada percikan listrik karena kabel busi atau kabel bocor di dekat slang bahan bakar, langsung menjadi api.
Benda Asing
Kelalaian karena prosedur perawatan juga bisa menjadi penyebab. Semisal mobil yang baru saja keluar bengkel. Baik kelar salon mobil, servis berkala atau pemilik mobil yang sekadar membersihkan mesin dengan lap atau tisu.
Lap kotor atau tisu yang sudah mengandung oli, kotoran, obat kimia atau sisa bensin dan tertinggal di kabin mesin bisa jadi dalang datangnya api.
Bila lap atau bekas tisu terjatuh di dekat header (knalpot) atau kabel busi dan kelupaan diambil, sangat mungkin tersambar percikan api atau panas dari header.
“Benda asing ini justru penyebab terbesar dari kasus mobil terbakar yang pernah ada,” jelas Usman menanggapi Toyota Yaris yang terbakar beberapa hari lalu.
Selalu melakukan pengecekan ulang sebelum kap motor ditutup. Bila perlu intip juga bagian kolong mobil untuk memastikan tidak ada benda asing yang bisa memicu api.
Penulis/Foto: Rio, Kl:X / Riska Putra, KLX