Analisa Polisi, Kecelakaan RAV4 Bukan Karena Pedal Rem Dan Gas Bermasalah

Editor - Senin, 15 Maret 2010 | 13:11 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Kecelakaan maut yang menimpa Toyota RAV4 2009 dengan 3 korban meninggal dunia, masih terus diselidiki Dirlantas Polda Metro Jaya. Menurut AKBP. Johanson Ronald Simamora, Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Metro Jaya, sejauh ini pihaknya masih melakukan proses penyidikan terhadap kasus tersebut.

“Saat ini kami sedang minta keterangan yang melalukan uji tipe RAV4 tersebut. Sebab pihak itulah yang berhak merekomendasikan sebuah varian mobil layak atau tidak layak untuk dipakai,” papar Simamora, sapaan perwira Polri ini.

Simamora juga meminta pertanggungjawaban dari pihak importir mobil CBU, yang sudah memasukkan varian RAV4 ke Tanah Air.

Berdasarkan hasil penyidikan sementara, kecurigaan tak tertuju pada pedal gas atau rem. Sebab keduanya berada pada posisi normal, yang mengindikasikan bahwa tidak terdapat kesalahan sistem pada komponen akselerasi dan pengereman tersebut.

Jika melihat dari kondisi mobil saat masih di TKP (Tempat Kejadian Perkara), memang terdapat bekas tapak ban.

“Tapi itu bukan berarti mobil slip ketika direm. Diperkirakan kecepatan mobil saat menikung lebih dari 100 km/jam dan ada kemungkinan pengemudi tak bisa kontrol kendaraannya sehingga nabrak pembatas jalan,” jelas Simamora.

Saat menikung pada kecepatan di atas 100 km/jam, mobil dengan ground clearance cukup tinggi lebih sulit dikendalikan. Meskipun ban dan pelek yang dipakai masih standar, tidak jaminan daya pengereman bisa optimal pada kondisi seperti ini. 

Sementara dari kondisi korban, kata Simamora, kelima orang yang berada di dalam mobil semuanya tak pakai safety belt. Pasalnya, korban meninggal dunia ada yang terpental keluar dari bangku belakang, hingga tersangkut di balkon rumah yang tembok pagarnya hancur tertabrak mobil saat kecelakaan terjadi.

Kesimpulan sementara yang bisa ditarik menunjukkan bahwa, pemicu kecelakaan masih tertuju pada faktor human error. Meski begitu, Simamora tak menampik jika kemungkinan terjadinya kesalahan teknis bisa saja terjadi.

“Untuk itu pihak kami masih menunggu konfirmasi dari pihak yang bertanggungjawab, termasuk ATPM dan importir umum yang mendatangkan mobil tersebut,” tutup pria ramah ini.

Penulis/Foto: Anton / Anton