OTOMOTIFNET - Siapa bilang beli mobil di importir umum (IU) susah nyari bengkel servisnya?
Selain bisa servis di bengkel rekanan tempat Anda membeli, sebenarnya dapat pula mengunjungi bengkel resmi ATPM (Agen Tunggal Pemilik Merek) seperti di Toyota, Nissan, BMW, Audi, Jaguar dan brand lainnya.
Namun begitu, karena mobil tersebut tidak dibeli melalui jaringan ATPM maka perlu perlakuan khusus. Nah, seperti apa itu dan bagaimana prosedurnya?
BAGIAN BISNIS
Sebut saja seluruh beres (bengkel resmi) Toyota yang menerima dengan tangan terbuka mobil-mobil yang dibeli di IU. “Pada prinsipnya kami sanggup menangani segala keluhan dari para pemilik mobil CBU yang dibeli melalui IU,”ungkap Suratman, service manager Auto2000 cabang Yos Sudarso, Sunter, Jakut.
Tak sekadar Alphard atau Harrier yang memang laris di Tanah Air, namun semua tipe Toyota sudah bisa ditangani beres Toyota. Menurut Suratman, fasilitas khusus yang dimiliki Auto2000, sudah mampu mengidentifikasi segala problem yang terjadi pada seluruh varian CBU.
Pakai alat scanner berlabel Toyota Intelligent Tester II (version 2008.2). “Alat ini sifatnya upgradeable. Jadi bisa upgrade software ke level tertinggi, buat menganalisa trouble shooting varian CBU yang terbaru sekalipun,” imbuhnya.
Pun begitu Nissan. “Secara umum bisa, kami menganggap masuknya mobil IU juga bagian dari bisnis,” kata Adji Prakoso, operation head beres Nissan di TB Simatupang, Jaksel.
Tapi Ia mengingatkan bahwa selama pihaknya punya software yang disebut ESM (electronic service manual) dari mobil yang bersangkutan maka semua proses service bisa dilakukan. Selama ini mobil Nissan IU yang bisa ditangani macam Elgrand dan Murano.
Hal serupa diucapkan Muhammad Yunus. “Sebenarnya tergantung kebijakan dari BMW Indonesia (BI). Kalau dari BI bilang bisa, kita juga bisa kerjain. Tapi selama ini enggak ada larangan untuk mobil IU. Cuma bedanya kalau dari IU enggak dapat warranty, semua mesti bayar. Tapi kalau untuk servis aja, enggak perlu register. Semua jenis mobil BMW, keluaran tahun berapapun, beli di manapun, bisa servis atau perbaikan di sini,” papar after sales manager PT Trans Eurokars Indonesia, beres BMW Kebon Jeruk, Jakbar ini.
Tak hanya itu, merek-merek mobil asal Inggris lewat IU kayak Jaguar maupun Bentley yang di Indonesia diageni resmi oleh PT Prima Auto Grupindo (PAG),.enggak usah sungkan-sungkan merawatnya di beres kepunyaan PAG. “Tentu bisa, enggak masalah. Semua mobil dari IU boleh-boleh saja servis di PAG,” tegas Agus Sugianto, service advisor PAG, di Fatmawati, Jaksel.
Untuk kesiapan toolsnya, “Tentu sudah tersedia. Termasuk untuk produk terbaru. Malah biasanya sebelum ada produk baru mau diluncurkan, kami sudah lebih dulu diberikan diagnostic tools maupun softwarenya dari principal. Selain itu bila ada perkembangan software terbaru, kami akan langsung mengup-datenya. Karena kami punya link semacam portal khusus yang selalu connect 24 jam ke Inggris,” beber Agus.
ATPM Audi pun melalui Adi Setiadi, aftersales manager PT Garuda Mataram Motor (GMM), di MT Haryono mengamini siap menerima mobil Audi yang dibeli dari showroom IU.
REGRISTRASI
Kendati ATPM di atas terbuka melayani tapi prosesnya enggak sama dengan mobil yang dibeli melalui ATPM. Contoh beres Audi. Kata Adi, harus mencukupi syarat-syarat yang ditentukan seperti nomor mesin dan sasis serta buku service atau manual book lansiran pabrik guna melakukan registrasi dan indentifikasi.
Untuk dua syarat pertama mungkin mudah karena tertera di STNK, tapi syarat terakhir yang terkadang pemilik tidak dapat melengkapinya karena faktor hilang atau memang tak diberikan oleh IU. “Buku service jadi penting karena didalamnya meliputi data kendaraan mulai dari negara asal, spesifikasi lengkap hingga track record servis kendaraan.”
Lanjut Adi, dari mana impor mobil berasal adalah faktor yang paling menentukan karena beda negara dipastikan berbeda pula spesifikasinya. Hal ini berpengaruh pada rancang bangun mesin, setingan mesin hingga spare part. “Bisa dipastikan Audi yang masuk dari Jerman bisa berbeda dengan yang masuk dari Inggris, Australia atau Hongkong” ujar pria ramah ini.
Setelah mengidentifikasi dan mempelajari spesifikasi, part hingga software barulah servis bisa dilakukan dan semua varian Audi dan segala jenis perbaikan dapat ditangani beres.
Lain lagi kebijakan beres Toyota. Di beres Toyota tak terlalu ribet karena mirip dengan perlakuan servis mobil non-IU. Seperti booking sebelum service dan tak perlu registrasi terlebih dulu untuk mengidentifikasi mobil ke principal-nya.
Idem dengan Nissan. “Seperti biasa bisa datang langsung untuk kemudian bertemu dengan service advisor, lalu ditangani. Bisa juga dengan kontak via telepon terlebih dulu,” timpal Adji Prakoso dari beres Nissan.
Penulis/Foto: Arie, DiC, Nawita, eRIE, Pj / Salim, Erie