OTOMOTIFNET - Seperti yang sudah disinggung sejak awal, sifat bike rack yang optional otomatis memiliki konsekuansi. Menurut Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), penempatan benda asing pada mobil jenis pasangger car akan mempengaruhi kestabilan mobil pada kecepatan tertentu.
Untuk itu, Jusri menghimbau sebaiknya pemilihan bike rack sesuai tipe kendaraan. “Penempatan sepeda di bagian belakang dapat menggangu inersia mobil ketika kendaraan mulai jalan,” jelasnya.
Masuk akal! Untuk itu, baiknya tidak membawa sepeda terlalu banyak di bagian belakang mobil. Atau, bisa juga merujuk dari pedoman buku manual salah satu merek bike rack yang menganjurkan membawa sepeda tak lebih dari tiga buah.
Kalau di atas? “Pembagian berat mobil tak terganggu karena berat titik sumbu mobil gak berubah. Namun yang harus diperhatikan, semakin tinggi sepeda, semakin menggangu aerodinamis mobil yang berakibat mobil gampang oleng pada kecepatan tinggi,” urai Jusri.
Jusri juga menambahkan, untuk penempatan sepeda di bagian belakang, sebaiknya lebar sepeda gak melebihi lebar bodi mobil karena beresiko besar tersangkut benda asing.
Terakhir, instruktur safety driving yang gak pelit ilmu ini mengatakan, “Pastikan ikatan pada sepeda sangat kuat, khususnya penempatan yang di dalam kabin.”
Sebab. lanjutnya, “Kalau tidak, hal ini dapat beresiko langsung pada driver dan pengendara lain di jalan seperti saat posisi rem mendadak atau berakselerasi,” tutupnya.
Penulis/Foto: Atenx / Atenk, Tigor