Pakai Bike Rack Agar Rapi, Aman Dan Nyaman

Editor - Rabu, 10 Februari 2010 | 13:56 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Belakangan, alat penopang se­peda pada mobil yang ke­rap disebut bike rack se­dang banyak diburu para pehobi sepeda. Maklum, selain tidak meng­gangu isi dan kelapangan kabin mo­bil, besutan juga terlihat rapih saat meng­angkut sepeda kesayangan.

Jenis dan model bike rack sendiri bermacam-macam sesuai dengan jenis kendaraan dan penempatan yang dikehendaki. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari tiap-tiap model tersebut. Salah-salah bodi mobil bisa penyok atau malah bikin mobil gak nyaman dikendarai.

“Berhubung bike rack bersifat optional, jadi harus memahami aturan dan petunjuk dari masing-masing model,” buka Herman Sutanto dari gerai Hering Auto, di bilangan Pasar Mobil Kemayoran. Nah mau tahu pakem-pakem dari tiap jenis dan model bike rack? Simak yuk!

REAR MOUNTING
Penempatan bike rack (BR) yang satu ini bisa jadi yang paling banyak dipakai. Bisa begitu, karena penempatan sepeda di belakang mobil hampir dapat dilakukan buat semua jenis dan tipe BR. Selain itu, kenyamanan penglihatan saat berkendara juga jadi faktor utama karena posisi sepeda yang ada di belakang.

“Kalaupun terganggu, itupun pada saat memantau kendaraan di belakang melalui kaca spion di kabin mobil,” ujar Ilyas, mountain biking yang kerap gunakan BR di Honda Jazz miliknya ini.

Masalah produk, di pasaran ada merek Thule Bike Carrier dan Krisbow yang dibanderol Rp 700-2,1 jutaan. Daya angkut kedua BR ini sanggup menggendong tiga sepeda sekaligus.

“Tapi ingat! Jangan lebih dari beban yang ditentukan, sebab dapat berakibat bodi belakang mobil penyok,” wanti Herman.


Pastikan ikatan bike rack selalu kencang

Label krisbow paling banyak diminati karena sifatnya universal

ROOF MOUNTING
Gak mau pandangan ke belakang mobil terganggu? Kalau gitu, bisa lirik BR pada atap mobil atau roof mounting. Setuju? Eit, nanti dulu! Hanya mobil yang memiliki roof rack yang bisa mengaplikasinya karena jadi penopang untuk roof mounting tersebut.

Tapi pengendara mobil harus lebih waspada terhadap objek-objek yang ada di atas mobil seperti ranting pohon, portal atau gapura. Untuk itu, roof maounting ini tak direkomendasi untuk mobil-mobil jenis SUV atau van karena tinggi kedua mobil itu cukup tinggi.

Untuk harga, jenis roof mounting dijual seharga Rp 2,4-3 jutaan dengan label ProRide atau Velo Vise Pro buatan Thule.

Oh iya, ada juga wheel carrier, yakni alat untuk penopang salah satu ban sepeda yang dilepas agar posisi sepeda tidak terlalu tinggi. Harganya sekitar Rp 825 ribuan.


Lebar sepeda tidak boleh melebihi lebar bodi mobil

rear mounting, maksimal tiga sepeda

INDOOR MOUNTING
Bagi anda yang memiliki ruang kabin mobil yang cukup luas, indoor mounting ini bisa jadi alternatif pilihan selain rear mounting.

Sebab sepeda diletakkan pada bagian dalam kabin. Alhasil membuat pandangan pengemudi tidak terganggu dengan penempatan sepeda.

Selain itu, enggak perlu was-was meninggalkan sepeda karena posisinya yang ada di dalam kabin. Tapi ada ruginya lo!

Jatah penumpang jadi berkurang karena digantikan oleh sepeda kesayangan. Tapi itu sih tergantung luas kabin mobil yang dimiliki tentunya.

Sayangnya, produk jenis indoor mounting ini baru dapat ditemui satu merek. Yakni Thule Indoor yang dibanderol seharga Rp 1,8 juta.

Penulis/Foto: Atenx / Atenk, Tigor