National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengatakan sedang sibuk hari ini (31/5), karena sedang melakukan investigasi atas dugaan bermasalahnya airbags pada 220.000 unit Jeep Wrangler prpoduksi tahun 2007-2008.
Penyelidikan tersebut didasarkan pada kekhawatiran atas sistem airbags yang tidak bisa mengembang ketika terjadi benturan hebat saat kecelakaan. NHTSA mengumumkan, sebelumnya sudah mendapat 29 pengaduan terkait permasalahan ini.
Analisis sementaranya, terjadi kegagalan fungsi pada clockspring, dimana salah satu sirkuit kelistrikannya rusak, karena diduga instalasi kabelnya sebagai sumber masalah tidak mengembangnya airbags Jeep Wrangler tersebut.
Gawatnya, dari 29 pengaduan tersebut, sebanyak 14 pemilik Jeep Wrangler sudah dihubungi pihak dealer, dan 6 diantaranya mengaku memiliki Jeep Wrangler tipe stir kanan (yang juga dipasarkan di Indonesia).
Juru bicara Chrysler, Vince Muniga mengatakan bahwa perusahaan telah "bekerja sama sepenuhnya" dengan NHTSA. Namun, tambah Muniga, perusahaan tempatnya bekerja belum mendapatkan laporan apapun mengenai kecelakaan, cedera, atau kerusakan properti terkait masalah airbags pada Jeep Wrangler tersebut. (mobil.otomotifnet.com)