Proyek Chevrolet MPV 7-Seater Dibangun Di Bekasi Untuk Pasar Asean

Editor - Rabu, 19 Mei 2010 | 14:54 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Kehadiran Martin Apfel sebagai president baru buat operasi General Motors (GM) di Asia Pasifik bukan sekadar seremoni. Ia nampaknya ikut dalam sejumlah babak baru buat kinerja General Motors di kawasan ini. Sebut saja proyeksi dibuatnya mobil penumpang 7 penumpang Chevrolet yang basis produksinya positif di Indonesia.

Ini bukan basa-basi. “Kami tengah dan akan terus kirimkan sejumlah engineer ke Indonesia untuk mengamati banyak hal yang berkaitan dengan animo mobil jenis ini,” ujar pria yang sebelumnya habiskan karirnya di GM wilayah Eropa.

“Untuk saat ini kami terus terang belum bisa menunjukkan apa-apa soal mobil itu,” tukas Mukiat Sutikno, presdir PT GM AutoWorld Indonesia (GMAWI).

Namun Mukiat tak hendak sembunyikan benar-benar proyek ini. “Indonesia memang dipilih sebagai basis produksi mobil ini, bukan tak mungkin bisa jadi ASEANs Car,” ujarnya saat temu kenal Martin kemarin petang (18/5).

Menilik dari prosesi terciptanya Avanza maupun Xenia yang muncul tahun 2004, waktu yang akan dibutuhkan sampai muncul MPV Chevrolet itu sekitar 2-3 tahun lagi.

Ini tampaknya jadi pertaruhan besar GM karena di saat itu pula sejumlah model tangguh merek Jepang di segmen MPV, terutama di bawah harga Rp 200 jutaan, juga muncul dengan model-model teranyarnya.

Seolah hendak memastikan akan prospek jagoan Chevy baru itu, Martin sambil bercanda bertanya ke para jurnalis. "Kira-kira cocoknya pakai mesin kapasitas berapa ya?" Tetapi menilik air muka Martin, nampaknya mesin 1.500 cc jadi kesukaannya.

Saat ditanya soal low cost car, Martin tak kontan menyebut antuasiasmenya. Tetapi nampaknya pihak General Motors hendak gabungkan konsepsi antara keduanya, MPV 7 penumpang dengan harga bersahabat.

Masih Lega

Senada keduanya, Amelia Debora Santoso, direktur marketing GMAWI menyebut kalau unit produksi mereka di Pondok Ungu Bekasi masih jauh dari optimal. "Kalau selama ini kegiatan di sana dianggap idle, bukan berarti memang tak ada rencana apapun," kata Amelia. Sebab katanya, selama ini unit produksi di sana sedang dilakukan berbagai penyesuaian untuk bisa berjalan dengan kapasitas penuh lagi.

Antusiasme Amelia juga sudah dikuatkan oleh Martin dan Mukiat. "Saya dan pak Martin sudah konsultasi dengan pihak BKPM akan rencana aktivasi unit produksi di Pondok Ungu," sebut Mukiat.

"Saya juga sudah berkonsultasi dengan sejumlah institusi finasial di luar Indonesia, negara ini menjadi salah satu fokus perhatian mereka," sumringah Martin.  

Fokus pada kendaraan yang memang diasumsikan akan benar-benar laku memang jadi paham buat GM. “Kami banyak mengambil pelajaran di masa lalu, terlalu banyak model membuat fokus penjualan kami tak solid,” yakin Martin.

Mengembangkan mobil yang berpotensial terjual ditegaskan lagi oleh Martin sebagai arahan baru mereka.

Penulis/Foto: eRIE