OTOMOTIFNET - Enggan disebut city car, Suzuki lebih enjoy menyebut Splash sebagai mini MPV (multi-purpose vehicle). Gimana bisa begitu? Padahal bila melihat dimensinya yang sangat compact layaknya disandingkan dengan city car seperti Hyundai i-10, Kia Picanto atau Suzuki Karimun Estilo sang adik.
"Ini bermula pada tahun 2003 ketika Akira Kamio, team leader engineering Suzuki Splash ini melakukan riset di Jerman selama satu tahun untuk mengamati gaya hidup orang Eropa,” buka Johanes Saragih, Marketing 4W Brand 1, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
“Salah satu kesimpulannya yang kemudian diterapkan pada mobil ini adalah orang Eropa ternyata membutuhkan sebuah mobil serba guna yang tetap compact, ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Di Eropa Suzuki Splash ini disebut dengan sebutan Mini Wagon. Tapi karena di Indonesia lebih familier dengan sebutan MPV, ya kita pakai nama mini MPV saja,” lanjut pria ramah ini.
Suzuki Splash memang memiliki dimensi yang lebih besar dari city car pada umumnya. Sebagai pembanding, Suzuki Splash ini memiliki panjang, lebar dan tinggi yang lebih besar dari pada saudaranya Suzuki Karimun Estilo.
Tapi urusan kelincahan, Suzuki Splash yang mengambil platform dari Suzuki Swift ini memiliki wheelbase sama pendeknya dengan Suzuki Karimun Estilo.
Lalu bagaimana dengan pasar Indonesia? Apakah konsumen MPV akan melirik ke Mini MPV Suzuki yang hanya mampu memuat 5 penumpang ini? “Targetnya tetap orang muda atau pasangan muda yang family oriented dan membutuhkan kendaraan serbaguna,” terang Endro Nugroho, Marketing Director 4W, PT SIS.
“Intinya kita tidak membatasi segmentasi sebuah mobil sekaligus menyediakan pilihan yang berbeda untuk target konsumen tadi. Jadi prediksi kami pasarnya malah akan lebih luas. Apalagi harganya cukup terjangkau,” yakin Endro yang menargetkan menjual 10 ribu Suzuki Splash sepanjang 2010 ini.
Suzuki Splash versi CBU dari India ini menggunakan mesin K12 1200 cc, DOHC VVT. Mesin ini diklaim memiliki tenaga 85 PS di 6.000 rpm dan torsi maksimum 113 Nm pada 4.500 rpm. Sementara hanya tersedia versi manual dan akan dijual Rp 139 juta untuk tipe standar dan Rp 145 juta untuk tipe GL (on the road Jakarta).
Penulis/Foto : Popo