Camry Salah Strategi?

Editor - Rabu, 15 Juli 2009 | 18:01 WIB

(Editor - )


Tampang baru bikin yakin penjualan meningkat

OTOMOTIFNET - PT Toyota Astra Motor (TAM) melalui presiden direkturnya, Jhonny Darmawan mengakui telah salah prediksi strategi pasar Toyota Camry di awal tahun 2009. “Saya minta maaf kepada seluruh konsumen Camry, karena tidak bisa memenuhi permintaan khususnya Camry 2.4,” buka Jhonny.

Pria ramah ini kemudian menjelaskan ada dua alasan mengapa stok Camry di awal 2008 terasa sangat sedikit. “Pertama karena kita memprediksi perekonomian Indonesia akan terpuruk jadi kita memutuskan untuk tidak menumpuk stok terlalu banyak. Tapi kenyataanya perekonomian Indonesia kembali normal dengan cepat,” sesalnya.

Padahal TAM sudah terlanjur tidak meminta tambahan stok dari Jepang mengingat Camry pada Desember 2008 dirasa masih banyak. Ternyata ekonomi Indonseia yang tetap stabil dan pulih dengan cepat membuat permintaan tetap tinggi, akhirnya harus banyak konsumen yang kecewa dan harus menunda untuk memiliki Camry.

“Sedang alasan yang kedua karena 6 bulan sebelum ada model baru, produksi untuk model sebelumnya harus di stop dan permintaan kita sudah harus fix. Jadi jangan heran bila penjualan Camry pada Januari hingga Juli ini sangat rendah,” lanjut Jhonny.

Padahal sebagai mobil medium sedan, Camry punya history penjualan yang sangat baik. Pada 2007 berhasil memimpin pasar dengan menguasai market share hingga 76,6%. Begitu juga pada 2008, Camry tetap pemimpin pasar yang sukses menjual 3.190 unit. Sayangnya di 2009 karena salah strategi di awal tahun terjadi kekosongan stok.

Dan dengan New Camry minor change ini diharapkan Toyota mampu memperbaiki penjualan. “Kita pasang target tidak muluk-muluk 100 sampai 150 unit sebulan, kira-kira sampai akhir tahun ada 800 unit terjual,” yakin Jhonny.

Penulis/Foto:Popo