Mukiat Sutikno (Managing Director GM AWI) |
OTOMOTIFNET - Dampak krisis global yang langsung menghantam jantung industri otomotif di Amerika tentunya adalah hal yang sangat mengerikan bagi industri otomotif terkait. Apalagi diketahui sejak dilanda krisis tersebut, terdapat tiga industri otomotif besar yang paling parah terkena imbasnya. Buntutnya mereka melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bahkan mengajukan permintaan pinjaman kepada pemerintah untuk membantu proses pemulihan segera tercapai.
Tentunya ini bukanlah hal mudah, mengingat bukan hanya kondisi ekonomi perusahaan saja yang berjalan sendiri, namun juga harus dibarengi dengan pemulihan nama baik untuk mendorong siklus perdagangan kendaraan tetap berjalan.
Namun General Motors Autoworld Indonesia (GM AWI) secara terang-terangan mengakui didepan para wartawan pada Rabu (26/11) di De La Rosa Cafe Kemang Jakarta, bahwa walaupun kondisi carut-marut perekonomian GM dunia sangat terganggu, GM mampu bertahan di Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa perspektif GM di Indonesia tidaklah kecil, maka dari itu GM memutuskan untuk tetap berjuang melawan krisis ekonomi yang melanda induk semangnya di Amerika.
“GM Corporation selaku induk GM seluruh dunia saat ini sedang mengupayakan kondisi pemulihan sektor ekonomi yang luluh setelah diterjang badai krisis global. Ini adalah krisis yang paling parah melanda kondisi perekonomian di tubuh GM sejak 15 tahun terakhir. Parahnya setelah dijadikan sebagai headline news diseluruh penjuru dunia, kans efek domino terhadap konsumen pun terbangun secara umum. Inilah yang menjadi kesulitan utamanya, namun melihat pasar Indonesia yang tetap bergairah, kami yakin bisa melalui masa krisis ini untuk jadi yang terbaik lagi,” ungkap Mukiat Sutikno selaku Managing Director GM Autoworld Indonesia diacara jumpa pers tersebut.
Rasa optimis ini pun dicerminkan Mukiat dalam pemberian refleksi perlakuan pasar Indonesia dalam waktu dekat. “Terdapat beberapa produk yang sudah siap kami luncurkan dalam waktu dekat, namun kami belum bisa memastikan kapan waktunya. Mengingat kurs rupiah sangat anjlok, kami masih kesulitan untuk memberikan asupan prooduk terbaru bagi konsumen. Karena total penjualan kendaraan di Indonesia sendiri 80 persen melalui kredit, sementara suku bunga sangat tinggi dan leasing pun sudah menaikkan batas minimal uang muka atau DP sebesar 30 persen. Tentunya ini sangat memberatkan konsumen di Indonesia, makanya kami tinggal menunggu waktu yang tepat saja,” imbuh Mukiat dengan yakin.
Tentang kondisi tubuh GM AWI sendiri, Mukiat menegaskan bahwa tidak akan ada pengurangan karyawan untuk GM AWI. Karena sedemikian besarnya komitmen GM di Indonesia, Mukiat malah masih akan menambah karyawan untuk menggairahkan kembali pasar GM di Indonesia. "Kami sudah mempunyai treatment tersendiri untuk menjaga jangan sampai imbas dari krisis global ini bertambah besar. Setidaknya untuk GM AWI sendiri, kami sudah melakukan langkah-langkah prefentif untuk menjaga langkah kami," pungkas bos besar GM AWI yang berkulit putih itu.
Penulis/Foto : Uda