Modifikasi Yamaha YZF-R25, Pakai Blok R3 Tembus 45 dk!

Otomotifnet - Jumat, 4 September 2015 | 14:39 WIB

(Otomotifnet - )


Intinya ganti blok, piston dan cylinder head punya R3, tapi masih dikilik lagi

Jakarta - Sekilas Yamaha YZF-R25 milik Tomy Santoso ini masih standar, karena yang terlihat berubah hanya knalpot dan lepas sepatbor belakang. Eits nanti dulu, kalau sudah merasakan performanya pasti akan kaget, tenaga on wheel-nya 45 dk dan torsi 28 Nm, di dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport R25 paling powerful nih!

“Habis standarnya kurang mantap, jadi diupgrade deh performanya biar ngacir,” terang Tomy memberi alasan. Wah jadi penasaran sudah diapain aja nih. “Intinya ganti blok, piston dan cylinder head punya R3, tapi masih dikilik lagi,” lanjut pria 32 tahun yang tinggal di Poris, Jakbar ini.

Enaknya R25 memang bisa pakai komponen milik YZF-R3, bedanya R25 berpiston 60 mm kapasitas 250 cc, sedang R3 321 cc dengan seher 68 mm. Asyiknya semua bisa plug and play karena mesin satu basis.


Cylinder head lengkap seisinya pakai R3

“Namun gantinya mesti satu paket blok dan cylinder head ya, enggak bisa hanya blok dan pistonnya, karena jalur airnya beda,” wanti Imam Gunawan, mekanik Sportisi Motorsport yang menangani motor ini.

Namun rasio kompresi R3 yang hanya 11,2:1 menurut Imam terlalu rendah, karena standar R25 11,6:1. “Makanya piston ganti Wiseco milik Honda CBR600RR yang lebih jenong, sekarang naik jadi 11,8:1,” papar mekanik asli Kalianda, Lampung ini.

Tak hanya kapasitas mesin naik, ternyata cylinder head R3 dibekali klep yang lebih besar. “Punya R25 in cuma 23 dan ex 19,5 mm, sedang R3 in 29 mm dan ex 26 mm,” lanjut Imam. Wah pastinya udara yang masuk dan keluar bisa lebih banyak tuh. Belum lagi mekanik 33 tahun ini melakukan porting & polishing, agar aliran udara lebih lancar.


Ini Grafik Dyno-nya

Imam juga melakukan langkah reamer pada throttle body R25, dari 32 jadi 34 mm. Kemudian digabungkan dengan velocity stack custom. “Kalau pakai open filter power malah drop,” imbuhnya. Sektor pembuangan pakai knalpot Hitman yang dimensinya sangat pendek.

Untuk manajemen mesin, ECU standar ditipu piggyback Power Commander V (PC V). “Karena injektor ganti copotan moge, suplai bensin di PC V cukup naik 10% saja, sedang pengapian maju 8o,” lanjut mekanik bengkel yang beralamat di Jl. Tenggiri, Rawamangun, Jaktim ini. Oh ya magnet dibubut 2 mm agar enteng.

Sudah puaskah? “Ya sementara cukup dulu lah segini, lawan sekelas Kawasaki ER-6n mah enteng, hehee...,” kekeh Tomy sambil bilang sudah menghabiskan sekitar Rp 60 juta untuk modifikasi ini. Wooowww... • (otomotifnet.com)


Velocity stack custom nempel di throttle body yang direamer


Piston Wiseco menggantikan milik R3


Knalpot Hitman, pendek banget dan menggelegar!


Data Modifikasi
Piston: Wiseco CBR600RR
Silinder: Yamaha YZF-R3
Kepala silinder: Yamaha YZF-R3
Velocity stack: Custom
Piggyback: Power Commander V
Busi: NGK CR10EK
Knalpot: Hitman
Radiator: Aftermarket
Rumah kopling: SYS
Gas spontan: Active
Slang rem: Hel