Lampu dim bikin silau pengendara di depan
Agak repot kalau cahaya lampu normal mendadak mati. Biasanya elemen kawat di dalam bohlam terbakar hingga putus. Dalam kondisi seperti itu, terpaksa penerangan ganti pakai dim.
Untuk melakukan perjalanan jauh yang minim penerangan sangat berbahaya. Sebab jarak terdekat jalan di depan sulit terbaca lantaran penerangan lebih luas. “Kasihan juga pengendara di depan,” kata Rizki yang kini mentor tim Yonex Racing Team.
Copot mika lampu rem bikin silau
Sayangnya, beberapa pemilik motor justru mengabaikan hal itu dengan cara melepas mika bagian dalam yang berwarna merah. Alhasil, lampu rem tidak lagi berfungsi lantaran cahaya penerang berubah menjadi bening atau putih.
Lampu rem bening itu membahayakan. Apalagi arah cahaya lampu rem bening itu dipastikan tidak rata, melainkan ke arah muka pengendara yang ada di belakang. Kalau begitu, mending dipasang kembali biar enggak saling bertabrakan.
Sein foglamp enggak terlihat saat siang
Mungkin jika lampu indikator penunjuk arah ini difungsikan malam hari enggak terlalu masalah. Sebab cahaya di sekitar memang gelap dan hanya diterangi sein yang kelihatan redup.
Tapi, begitu lampu sein digunakan siang hari yang cahaya di sekitar cukup cerah, biasanya kualitas penerangan lampu sein menurun. Sampai-sampai pemilik kendaraan di belakang sulit membaca arah motor di depan. Kalau memang mau aman segera kembalikan fungsi lampu sinyal belok itu dengan benar.
Saat melakukan perjalan jauh, pemudik yang ingin bersilaturrahim ke tempat kerabat kerap membawa beban lebih banyak dari biasanya. Sehingga persiapan komponen di kaki-kaki motor pun perlu disesuaikan kembali.
Paling sederhana adalah mengembalikan ukuran roda. Jika awalnya menggunakan ban dan pelek ukuran kecil yang biasa dipakai motor darg bike, biar nggak kelebihan beban selama di perjalanan nanti, mending langsung diganti pakai ban aslinya.
Pastinya dengan menggunakan ukuran roda yang sesuai, pelek jadi nggak cepat rusak atau minta disetel.
Ban dan pelek kecil enggak siap tahan beban berat(kiri). Peninggi sok rawan patah(kanan)
Meskipun kelihatan aman, apakah material peniggi sok mampu menahan beban berlebih. Dikhawatirkan patah di jalan dan merusak peredam aslinya.
“Kalau mau aman, mending dicopot dulu. Bisa juga pilih produk peredam kejut yang memang ada peningginya atau ganti adaptor lebih tinggi yang langsung terikat pada per dan tabung sok. Itu lebih aman,” pesan Hasyim Sonedi mekanik Cargloss AHRS, Depok. (motorplus-online.com)