Bekali Sopir Buat Liburan Endurance, Pengetahuan Teknik dan Interaksi

billy - Jumat, 26 Agustus 2011 | 11:03 WIB

(billy - )

 
JAKARTA - Ketika kita liburan, acapkali membawa sopir karena jaraknya jauh. Bisa diajak gantian sebagai sopir, bisa juga karena pemilik kendaraan benar-benar ingin santai. Sehingga ketika sampai di tempat liburan, bisa lebih fresh dan memanfaatkan bersama keluarga. Jika terpaksa membawa sopir, bekal apa saja yang harus dimiliki sang joki itu agar bisa melaksanakan tugasnya seperti yang diharapkan?

Paham Teknik Dasar
Didi Hardianto, instruktur Sentul Safety Driving menerangkan ada tiga hal yang harus dibekali kepada driver. Yang pertama yakni driver harus memiliki endurance baik. Caranya ya melatih fisiknya agar bisa menyetir untuk durasi 3-6 jam. "Sopir harus memiliki ketahanan fisik untuk membawa mobil, paling tidak 3 jam. Lebih bagus kalau bisa 6 jam," ujar Didi.

Enam jam itu batas mesin kendaraan harus berhenti. Apalagi kalau itu menyangkut kendaraan yang umurnya relatif tua. Tapi, kalau jarak yang harus ditempuh relatif sangat jauh, berhenti untuk 3 jam sekali tidak ada masalah. Nah, di sini sekaligus untuk melihat ketahanan stamina driver dimaksud.

Sopir, lanjut peslalom senior itu, harus memiliki ketahanan fisik yang bagus. Sebab kalau tidak, biasanya belum lagi 3 jam sudah kelihatan capeknya. Ketahanan stamina (endurance) ini bisa diperoleh dengan terbiasa membawa mobil untuk jarak jauh. Maka itu bagi driver yang jarang ke luar kota, hanya selingkup Jabotabek saja, akan kelihatan staminanya bagus apa tidak ketika harus membawa mobil untuk jarak yang jauh pas liburan Lebaran.

Yang kedua, driver yang disewa ini harus memahami teknik secara mendasar. Sekali apalagi kalau yang dibawa mobil umurnya sudah relatif tua. "Harus diperiksa dari air radiator, timing belt hingga tekanan ban. Untuk bepergian ke luar kota dengan penumpang yang relatif banyak, tekanan ban bisa ditambah 3-4 psi dari biasanya," tambahnya.

Nah, driver harus paham pengetahuan teknik secara dasar ini. Sehingga jika terjadi masalah pada kendaraan di perjalanan, bisa tahu persoalan dan cara mengatasinya. Seorang pengemudi harus memiliki pengetahuan ini, jika harus dibawa keluar kota. Apalagi saat Lebaran, situasinya kurang memungkinkan kalau harus memanfaatkan jasa pihak ketiga.

Pemilik kendaraan bisa melakukan pengetesan terhadap calon sopir yang akan disewa dengan pengetahuan dasar itu. Kalau ternyata tidak paham, lebih baik mencari driver yang lain. Pasalnya kalau tetap dipaksakan, nanti akan repot sendiri kalau ada masalah dengan kendaraan di perjalanan.

Lalu yang ketiga ada interaksi antara driver dengan penumpang di sebelahnya. Driver tidak boleh pasif. Kalau drivernya pasif, penumpang di sebelahnya yang harus aktif mengajak ngobrol. Tentu temanya tidak perlu yang berat-berat, namun bisa membuat tetap semangat dan tersenyum.   (mobil.otomotifnet.com)