|
Terbukti, mobil-mobil tersebut tampak ditawarkan pada bursa mobkas Minggu yang berlokasi di parkiran stadion Sriwedari Solo (jalan Bayangkara) dan sekitarnya (13/2). Di antaranya Honda Grand Civic 1991. Banderolnya terpampang pada kaca depan dengan penawaran Rp 51 juta.
Sedangkan bagi yang berburu Honda Cielo keluaran tahun 1995 ditawarkan Rp 76 juta. Keluaran Toyota, seperti Starlet kapsul 1.3 limited lansiran 1992 dibuka harga Rp 56,5 juta.
Greco alias Great Corolla Twincam EFI 92, Rp 67 juta. Lansiran 96, Rp 81 juta. Ada pula mobil Eropa, di antaranya Peugeot 405 SR lansiran 1990 yang ditawarkan Rp 25 juta. Mobil-mobil tersebut terlihat rata-rata berbodi mulus dan berplat nomor AD Solo.
Menurut Nosa, seorang pedagang mobil rumahan asal Kartasura Solo, harga mobil bekas lansiran tahun segitu biasanya diklasifikasi dalam dua kategori. Yakni kondisi biasa dan kondisi antik, maksudnya istimewa.
“Misalnya starlet lansiran 1990-an. Kondisi biasa sekitar Rp 37 jutaan. Nah kalau antik bisa sampai Rp 44 juta. Begitu pula Grand Civic tahun 1990an. Bila kondisinya biasa Rp 46 juta. Namun kalau istimewa Rp 56 jutaan tuh. Ada selisih antara Rp 8-10 jutaan dari kondisi tersebut,” yakinnya.
Menurutnya lagi walaupun kondisinya istimewa, untuk sregnya memang sebaiknya cermat. Maklum usia mobil kan enggak lagi muda. “Paling mudah lakukan tes adalah mencoba mobil tersebut. Dengan begitu kondisi kaki-kaki seperti sokbreker depan belakang, tie rod, cv joint dan sebagainya bisa terpantau. Lewati saja jalan jelek," urainya.
bila kaki-kaki masih oke, mestinya enggak ada bunyi-bunyi aneh di sektor itu. Lalu cek pula AC-nya, apakah masih dingin. Amati pula Interior utuh atau enggak. Satu lagi bila ada dana lebih bolehlah disiapkan untuk perbaikan,” tambah Nosa.
Senada itu Koko, juga pedagang mobil rumahan yang jual Peugeot 405 SR lansiran 1990an kasih masukan. Bahwa kelebihan mobil Eropa lansiran 1990an seperti jualannya itu, masih menang di sisi kenyamanan dibanding mobil Jepang.
“Selain itu dengan tahun yang sama dengan mobil Jepang, harganya jauh lebih murah. Kelemahannya enggak semua bengkel bisa tangani mobil begini. Kalau salah bengkel malah biaya perbaikan jadi besar,” ujarnya.
Sebagai masukan untuk Peugeot 405 SR, sektor mesin perlu dicermati pasalnya blok mesin dari aluminium. “Jadi punya usia pakai. Misal air di radiator habis, atau kompresinya bocor alhasil mesin pincang. Maka perhatikan pemilik sebelumnya. Kalau mobil itu dipelihara dengan baik, biasanya mobilnya sehat,” tuturnya.
Di Surabaya mobil keluaran tahun 1990 mulai dilirik dan banyak diminati. Itu karena spare part-nya yang gampang dicari selain harganya murah. Contoh yang paling ramai diburu adalah Honda Estillo. Paling antusias para penggemar drag race. Hal ini lantaran Estillo masih jadi primadona di lintasan drag race.
“Estillo memang nggak ada matinya. Tidak bakal termakan zaman. onderdilnya juga masih banyak yang jual,” jelas Yudha, ketua komunitas Miyabi Surabaya yang kini anggotanya mayoritas menggunakan Estillo.Tidak heran harga bekasnya relatif tinggi. Menurut Yudha harga Estillo tahun 1995 saja masih di angka Rp 90 jutaan.
Begitu juga dengan merek lain seperti Mazda Vantrend yang dibanderol Rp 25-30 jutaan. “Harga segitu sudah dapat barang yang mulus,” jelas Cansa Noveldy, yang kerap jual beli mobkas tahun-tahun lawas.
Menurut pria 31 tahun itu pasaran mobil tahun 1990an di Surabaya memang ada peningkatan. Starlet Bakpao (Kapsul) misalnya, di Surabaya banyak yang cari tapi barangnya lumayan sulit didapat. “Harganya juga masih tinggi di atas Rp 40 jutaan loh.” (mobil.otomotifnet.com)