Biar Mobil 90s Gak Ketinggalan Zaman, Apa Saja yang Diubah?

billy - Selasa, 22 Februari 2011 | 12:15 WIB

(billy - )


Jakarta - Belasan tahun telah berlalu, namun mobil keluaran ‘90-an masih punya daya tarik, bahkan tetap jadi kebanggaan para pemiliknya. Nah, bagi yang ingin meremajakan mobil produksi ‘90-an miliknya, kira-kira apa saja yang akan diubah?

Pastinya sih tampilan eksterior sebagai bagian yang pertama kali dilihat orang. Kali ini coba diulas Honda Ferio, sebuah goresan Mangno, seorang desainer otomotif asal Majalengka, Jawa Barat. Siapa tahu bisa jadi insiprasi.

SESUAIKAN KARAKTER

Mobil tahun '90-an memang enggak ada matinya. Boleh dibilang, pada era itu banyak bermunculan mobil-mobil yang jadi ikon sebuah merek. Sebut saja Honda Civic Ferio yang nongol awal 1996. Belum ada setahun, para pemilik mobil bermata (lampu) besar ini sudah mengubah tampilannya.

Ada yang pakai pelek diameter besar, memendekkan suspensi sehingga roda jadi kelihatan masuk ke sepatbor. Atau pemakaian carbon look tempel dan sebagainya yang membuat kepala geleng-geleng tanda takjub.


Untuk tampilan luar, mereka yang mengganti pelek standar, diimbangi pemakaian ban pakai profil tipis, sokbreker tipe sport dan kaca spion American style yang warnanya disamakan dengan bodi mobil. Alhasil mobil terlihat lebih sporty. Inilah tren yang muncul kala itu.

Aksesori pendukung biasanya diterapkan di interior. Misal jok depannya diganti Recaro. Ada juga yang pakai shift knob dan memperbaiki sound system-nya.

Salah satu yang masih memiliki Ferio saat ini adalah Mangno yang juga seorang desainer. Ia pun memberikan contoh desainnya yang menurutnya kalau Ferio diubah bisa lumayan bagus.

"Saya memadukan banyak unsur. Misal gril dan bumper depan punya Honda CR-Z, bumper belakang dari Audi TT," jelas pria yang pernah bekerja sebagai tim desainer di PT Federal Motor (Honda).

Modifikasi atau ubahan yang dibuat, menjadikan Ferio memiliki desain baru yang sedang ngetren di dunia. Seperti bentuk girl yang besar, air scoop plus lampu kabut di kedua sisi depan. Dengan catatan, perubahan hanya pada bagian yang murah alias tidak terlalu mahal. Yaitu perubahan gril dan bumper.

Untuk kap mesin hanya sedikit direvisi agar menyesuaikan bentuk gril. Bodi samping bentuknya masih bagus, tak usah diutak-atik, hanya saja jika pada Ferio standar ada side moulding, kini dihilangkan. Begitu juga yang di bumper, dibuat polos.

Mangno beranggapan, suatu saat desain mobil akan kembali ke masa lalu. "Tren mobil mulai balik ke era '90-an lagi. Misal bumper tidak terlalu monyong atau bentuk gril yang besar mengingatkan pada Morris atau Mercedes-Benz dulu," urai pria yang pernah mendesain motor nasional untuk Kanzen.

Untuk kaki-kaki, Mangno yang mendapat ilmu desain secara autodidak ini menyarankan, "Asalkan desain pelek disesuaikan dengan kontur bodi. Misal mobil berpenampilan elegan, peleknya yang model elegan biar serasi," imbuhnya.

Pemakaian ban juga perlu disesuaikan. "Ban ibarat bibir, pelek lipstiknya. Sekuno-kunonya mobil, kalau pakai pelek dan ban yang sesuai pasti kelihatan bagus," urai Mangno,  yang menganggap desainnya ini bisa diwujudkan bentuk riilnya, sehingga Ferio tidak ketinggalan zaman.

Untuk permainan warna, Tomi yang berkecimpung di dunia airbrush menyarankan pemilihan warna hendaknya disesuaikan dengan karakter mobil. Misal untuk apa atau ingin tampil elegan. Ia mencontohkan kalau warna dasar mobil putih, dikasih striping simpel seperti setrip-setrip lurus, paduan warnanya hitam atau gold.

"Karakter sporty untuk anak muda, main di warna terang. Seperti putih yang sudah punya warna bagus atau warna oranye, setripnya merah atau kasih lis hitam. Grafisnya sendiri mengesankan sport dengan ujungnya yang runcing-runcing, dengan gradasi warna hitam tambah unsur kuking," terang Tomi, pemilik usaha Tomi Airbrush di Jakarta Barat.

Mau mencoba? (mobil.otomotifnet.com)