Otomotifnet.com - Besutan kompak sekaligus stylish mungkin jadi incaran semua orang belakangan ini.
Jalanan macet, membuat orang ‘banting setir’ ke mobil irit dan ringkas.
Namun hal ini sudah terkonsep di benak M. Arief Sulistyo Nugroho sejak 2004 lalu. Pegawai bank BUMN ini sudah ngacir dengan Toyota Starlet 80 series selama 6 tahun lebih.
Namun hal ini sudah terkonsep di benak M. Arief Sulistyo Nugroho sejak 2004 lalu. Pegawai bank BUMN ini sudah ngacir dengan Toyota Starlet 80 series selama 6 tahun lebih.
Sedan berkode EP81 ini menemaninya bersosialisasi di Indonesian Starlet Club (ISC) sekaligus untuk ‘cari duit’.
Perbedaan mencolok pada besutan Arief, lantaran sebagian besar sudah dirombak.
Perbedaan mencolok pada besutan Arief, lantaran sebagian besar sudah dirombak.
“Shaved doors, sunroof, mesin turbo, audio, suspensi dan interior,” sahutnya kalem.
Untuk ukuran modifikasi yang sudah berumur 6 tahun, Starlet miliknya masih eye catching karena desain EP81 memang timeless.
Tak hanya enak dilihat, mobilnya juga enak digeber karena segelundung mesin 4E-FTE eks limbah ikut nimbrung di kabin mesin.
Untuk ukuran modifikasi yang sudah berumur 6 tahun, Starlet miliknya masih eye catching karena desain EP81 memang timeless.
Tak hanya enak dilihat, mobilnya juga enak digeber karena segelundung mesin 4E-FTE eks limbah ikut nimbrung di kabin mesin.
“Intercooler tak lagi di atas mesin tetapi sudah pindah ke depan,” jelasnya.
Aura ganteng tak hanya terpancar dari pemakaian cat DuPont, sunroof elektrik Webasto, bodi set versi GT dan interior kulit serbamerah.
Aura ganteng tak hanya terpancar dari pemakaian cat DuPont, sunroof elektrik Webasto, bodi set versi GT dan interior kulit serbamerah.
Setelah kaki-kaki ikut dibenahi dengan suspensi pendek dan pelek Enkei RP-01, besutan Arief makin eksis di klub dan ajang pameran.
Tapi, buka pintunya gimana nih? (mobil.otomotifnet.com)
Tapi, buka pintunya gimana nih? (mobil.otomotifnet.com)