Mercedes-Benz 300 E 1990 & E 320 Masterpiece Sportline 1995

billy - Rabu, 23 Februari 2011 | 15:40 WIB

(billy - )


Jakarta - Fenomena mobil lawas masih terus bertumbuh. Seperti yang ditemui  pada duo Mercedes Benz E-class berkode bodi W124. Tipe mobil yang sempat menjadi favorit kalangan ‘The Have’ pada masanya ini dipilih Aldy Antonius dan Hanantyo K Wibowo. Aldy meminang seri 300 E lansiran 1990, sedangkan Tyo, sapaan Hanantyo memilih varian teratas, E 320 Masterpiece Sportline produksi tahun 1995.

“Lebih enak dan nyaman pakainya, bodi juga masih enak dilihat,” alasan Tyo yang membandingkan dengan New Toyota Camry yang kerap dipakainya sehari-hari.

Menurut pengusaha muda ini, dengan budget yang tidak beda jauh dengan mobil Jepang terkini, bisa mendapatkan fitur dan kenyamanan standar mobil Eropa. Taksiran harganya di pasaran mobil bekas saat ini terpatok di angka minimum Rp 60 juta, tergantung tahun produksi dan kondisi. Bahkan varian teratas dengan kondisi istimewa bisa ditawar hingga Rp. 140 juta.

Hampir sependapat, Aldy menuturkan alasannya memiliki ‘mantan’ sedan premium asal Stutgart, Jerman ini lantaran masih banyaknya komponen asli yang bisa diperoleh dengan harga yang tidak terlalu mahal. Terlebih, ragam aksesorinya juga tidak sulit mendapatkannya, terutama di kalangan pehobi atau komunitas.

Sebagai ilustrasi, komponen baljoint orisinil hanya dihargai Rp 200 ribu saja. Sementara untuk harga aksesoris, pasarannya bisa dibilang gelap. Ambil contoh bodi kit komplit produksi tuner AMG ditaksir mencapai Rp 10 juta.

Kabin Masterpiece Sportline masih punya fitur paling lengkap (kiri). Buritan Masterpiece lebih elegan (kanan)

Aldy menerapkan sentuhan modifikasi pada sedan yang sudah dipakainya selama 5 tahun terakhir ini. Beberapa ornamen mengandalkan spek Amerika  seperti lampu belakang dan casing pelat nomer belakang. Sedangkan bodi kit meliputi bumper depan dan belakang serta side skirt mempercayakan merek AMG.

Label serupa juga diandalkan pada pelek tipe Aero berdimensi 18x8,5 inci. Agar tampilannya lebih fresh, bodi dilabur kelir baru yang menyerupai versi built-up. Beda dengan Aldy, Tyo hanya menyematkan pelek Brabus Monoblok IV 3 pieces diameter 18 inci dengan lebar 8,5x9,5 inci. Alasannya sedan yang telah dimilikinya selama hampir tiga tahun ini sudah punya kelengkapan fitur yang maksimal.

Bedanya varian Masterpiece Sportline dengan varian biasa adalah pada peredam kejut belakang model hidrolik dengan per lebih pendek. Lalu ada fasilitas tambahan di kabin seperti tilt steering, jok elektrik dan arm rest, khususnya yang bertransmisi otomatis.

Kelengkapan lainnya yang menjadi standar varian teratas ini adalah double airbag, wood panel rosewood, tirai samping belakang, tirai kaca bagasi dan pola jahitan jok. Di bodi, secara kasat mata dapat dibedakan pada head lamp, wiper head lamp, kap mesin, lis krom pada bumper depan dan belakang, lis pelat nomor di bagasi, lampu belakang mika putih dan lis atap black krom. Tertarik? (mobil.otomotifnet.com)