1 dan 2. Kembangan menambah daya cengkraman ke aspal dan memiliki noise atau kebisingan rendah. 3. Inner liner (lapisan dalam ban). Bagian ini dibuat dengan formulasi khusus agar mampu menahan tekanan udara dalam ban tidak mudah berkurang. 4. Kompon yang dipakai menggunakan campuran bahan silica yang memiliki rolling resistant rendah. |
OTOMOTIFNET – PT Gadjah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial boleh berbangga, pasalnya pabrikan ban nasional ini menjadi satu-satunya pabrikan ban yang berani memproduksi sekaligus menjual ban ramah lingkungan. Ban ramah lingkungan dari GT Radial ini diberi nama Champiro Eco.
Champiro Eco diklaim dapat menghemat konsumsi bahan bakar sekaligus diproduksi dengan material yang ramah lingkungan. “Dengan diluncurkannya ban GT Radial Champiro Eco ini, harapannya mampu memberikan sumbangan positif bagi usaha pelestarian lingkungan hidup di Indonesia," ungkap Buddy Tanasaleh, wakil Presiden Direktur PT Gajah Tunggal Tbk.
Lalu kenapa bisa disebut sebagai ban ramah lingkungan? Mari kita bongkar rahasianya. Yang pertama adalah kompon yang dipakai menggunakan campuran bahan silica yang memiliki rolling resistant rendah ke aspal tapi tetap memiliki kemampuan mencengkram aspal dengan sangat baik.
Agar makin aman di jalan, desain kembangannya pun disempurnakan dengan memilih tiga got besar (groove) serta alur yang menyerupai gelombang. Desain telapak ban ini selain menambah daya cengkraman ke aspal juga memiliki noise atau kebisingan rendah.
“Kebisingan ban ini sudah melampuai standar kebisingan ban di Eropa,” buka Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial dan IRC. “Lalu rahasia lain ada pada inner liner (lapisan dalam ban). Bagian ini dibuat dengan formulasi khusus agar mampu menahan tekanan udara dalam ban tidak mudah berkurang,” lanjut pria ramah ini.
Seperti kita tahu, semakin kempis ban maka konsumsi bahan bakarnya menjadi semakin boros. Dengan ban ini maka penggunanya tak perlu repot-repot sering menambah tekanan angin di dalam ban. “Dengan tekanan angin yang selalu dalam kondisi ideal, handling tetap nyaman dan bahan bakar akan lebih hemat,” jelas Adang.
Dan terakhir adalah berkaitan dengan proses produksinya. Ban Champiro Eco ini sudah tidak lagi menggunakan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) oil dalam proses pembuatannya. PAH oil ini disinyalir kurang ramah lingkungan karena limbahnya sulit diurai oleh alam.
Menghemat bahan bakar sekaligus melestarikan lingkungan, hebat kan!
Penulis/Foto:Popo/Popo,GT Radial