Spooring Balancing Ngaco, Ban Jadi Korban

Editor - Selasa, 8 Juni 2010 | 11:19 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Jangan kaget kalau ban mobil yang kita pakai bisa rusak gara-gara setelan spooring dan balancingnya enggak beres. Sebagai contoh, ban botak tidak rata di sisi dalam, atau di bagian luarnya saja.

“Bila sudut toe terlalu berlebihan membuat aus di bagian dalam atau tapak luar ban,” buka Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial dan IRC.

Lalu jika chamber terlalu positif bisa menyebabkan ban aus di bagian luarnya saja. Kalau chamber terlalu negatif, keausan terjadi di bagian dalamnya.

“Kalau sudah begini harus dilakukan penyetelan ulang pada kaki-kaki. Dengan melakukan wheel alignment atau melalui spooring dan balancing,” wanti Adang.

“Meski anjuran pabrik spooring balancing tiap 20.000 km (pemakaian normal), namun bila sering melewati jalan berlubang sebaiknya spooring balancing wajib dilakukan lebih cepat,” saran M. Suryo, Service Advisor, Honda Permata Hijau (HPH).

“Namun sebelum dilakukan spooring, proses balancing pada keempat roda wajib dilakukan terlebih dulu,” yakin Suryo yang bengkelnya ada di Jl Raya Kebayoran lama No. 40, Jakarta Selatan.

Alasannya agar keseimbangan antara tiap sudut roda tetap terjaga. Jika bobotnya tak seimbang pada titik atas-bawah atau kiri-kanannya, bisa menimbulkan getaran karena daya sentrifugal. 

Sudah yakin setelan kaki-kaki mobil Anda benar?

Penulis/Foto:Banar/Banar