|
OTOMOTIFNET - Secara prinsip, aplikasi gaya Hellaflush (HF) terdiri dari empat syarat. Pertama, aplikasi pelek yang lebar, lalu bikin ceper mobil secara maksimal. Dilanjutkan pemilihan lebar pelek yang ekstrim, dan pilih ban yang bisa narik di pelek artinya lebar pelek lebih besar dari lebar ban.
Amin Sutiono dari gerai pelek Autostyle, Kamayoran Jakpus juga segera teringat akan era mobil modifikasi era ‘ban donat’. “Waktu itu yang banyak pakai bisa di Lancer SL atau Corolla DX,” bilangnya.
Namun diingatkan bahwa aplikasi Hellaflush mesti cermat. Amin menyebut, yang paling mudah, ketersediaan ban yang bisa ditarik maksimal.
Ia kasih contoh ban ukuran 195/50-R15, lebar pelek yang bisa dimasuki paling 8 inci, untuk bisa ditarik jadi 9,5 inci ala HF tentu riskan. “Ban sekarang dindingnya kotak, beda sama ban tahun 80-an yang tinggal diisi angin lebih sudah bisa bentuk donat,” jabar Amin. Seraya ia mengenang ban jaman dulu yang pas dibuat donat, macam Bridgestone Turbo 60 ataupun 337 buat pelek ring 13 hingga 14.
HATI-HATI
Pemakaian ban undersize bikin tampilan ban narik dari bibir luar pelek. Misalnya pelek lebar 10 inci yang biasa pakai ban 275 disandingkan dengan ban 255. Lalu di depan dengan lebar 8 inci, biasa pakai ban 245 jadi pakai ban 215. “Bedanya gaya dulu dengan sekarang, sekarang sudah ada ban tipis,” lanjut Wibowo dari Permainsuri Ban.
Pilih ban tipis yang undersize pasti ada konsekuensinya. “Harusnya kan paham, enggak bakal dipakai ngedrift,” candanya. Artinya, banyak keterbatasan yang terjadi kalau menganut aliran ini. Misalnya, ban tak bisa benar-benar disiksa untuk bermanuver ekstrem. Termasuk pemakaian tekanan angin ban. “Harusnya lebih kencang lagi sekitar 1-2 psi,” saran Bowo.
Modifikasi pelek ala reserved offset bisa jadi siasat kelangkaan pelek Hellaflush | Hati-hati dinding ban, terlalu narik potensial meletus |
SUDAH MENYEBAR
Di Bandung, demam HF juga sudah menggejala. Ambil contoh, Tomy pria yang baru berumur 19 tahun ini terilhami aliran ini untuk memodifikasi mobil Suzuki Swift-gaya HF.
Tak tanggung tanggung pemilihan pelek Venerdi dengan ukuran 20 inci dan lebar 10 inci, dipadu ban Achilles ukuran 245/30/20. Supaya pelek besar ini bisa masuk pada mobil mungil maka sepatbor belakang dan depan harus mengalami penggemukan dengan cara wide body.
Tidak lupa Tomy memilih suspensi udara empat titik. Maka setelah beres dimodifikasi mobil terlihat sekali beraliran Hellaflush. Walaupun banyak yang bilang juga kalau aplikasi suspensi udara ‘kurangi’ tantangan gaya HF.
Aria Krisna dari Surabaya juga sudah sukses pilih ikut aliran HF. Sebelumnya ia memodifikasi Honda Genio 1994-nya berspek drag race. Ubahan baru khas HF fokusnya ke soal ceper, pelek dan offset lebar plus ban narik.
Solusinya, pelek Axis Original Goods (OG) Oldschool 15x8 ini jadi pilihan awal. Dibantu Ferdy Sulaksono dari gerai CarPro pilohan offset pelek jatuh pada spek 28. “…bibir pelek lebih keluar dari fendernya,” jelas Ferdy. Nah paduan bannya Achilles ATR Sport 185/55/R15 yang waktu dipasang jadi terlihat narik.
Penulis/Foto: Anton, Nawita, Manut, SS, Domas, eRIE / Anto